Keraton Surakarta. (BP/Antara)

SOLO, BALIPOST.com – Keraton Surakarta dikabarkan kembali terjadi kericuhan untuk kesekian kalinya. Diduga konflik internal keluarga terjadi pada Jumat (23/12) petang sehingga sejumlah orang terluka.

Bentrokan diduga terjadi antara pihak Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi di Solo, Sabtu, dikutip dari Kantor Berita Antara mengatakan tengah menyelidiki kasus bentrokan tersebut. Ia mengatakan kepolisian akan menindaklanjuti jika ada bukti yang mengarah ke tindak pidana. “Kalau ada unsur yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti,” katanya.

Baca juga:  Berlaku Mulai 18 Februari, Ini Status Kepegawaian 7 ASN Dispar Buleleng yang Ditahan

Meski demikian, pihaknya tetap berharap kedua pihak yang berseteru tersebut dapat mengambil langkah damai. “Kami akan mediasi,” katanya.

Sebelumnya, konflik internal Keraton Surakarta kembali memanas menyusul munculnya isu pencurian dan penganiayaan yang melibatkan pihak dalam keraton.

Mengenai dugaan penganiayaan, Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mengaku telah dianiaya oleh putri Keraton Solo berinisial GKR TRKD.

Terkait kericuhan semalam, kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, melalui pesan tertulisnya mengatakan ada empat orang di pihaknya yang terluka. “Dari satgas 4 orang luka di kepala,” tulisnya.

Baca juga:  Villa dan Gudang Tak Berizin "Disemprit" Satpol PP

Di pihak lain, Wakil Ketua LDA KP Eddy Wirabhumi mengatakan ada seorang di pihaknya yang mengalami luka. Beberapa korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Kustati, Pasar Kliwon. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *