DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar mengelar rapat koordinasi, analisa dan evaluasi pengamanan Nataru di Gedung Pesat Gatra Lantai Polresta Denpasar, Jumat (30/12) dipimpin Wakapolresta AKBP I Wayan Jiartana. Dalam pengamanan perayan tahun baru 2023, polresta mengerahkan 876 personel.
Selain itu polisi juga mengantisipasi kondisi terburuk pesta kembang api. Kegiatan ini digelar dalam rangka menyamakan persepsi pengamanan malam tahun baru 2023 dan rekayasa arus lalu lintas di wilayah Kuta dan Kuta Selatan. Rapat tersebut dihadiri pejabat instansi terkait.
Wakapolresta Jiartana mengatakan, saat ini mobilitas masyarakat yang liburan di Bali sudah padat. Oleh karena itu diharapkan semua pihak saling membantu sehingga lalu lintas bisa berjalan lancar. “Terkait kemacetan di daerah DTW (daya tarik wisata) saat ini masih dalam tahap wajar. Yang terpenting lalu lintas masih bisa bergerak,” ujarnya.
Begitu juga dengan keamanan dan ketertiban masyarakat, kata Jiartana, agar tetap dipertahankan dan seluruh personel Polresta Denpasar dan jajarannya agar secara masif melakukan sosialisasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial terkait rencana pengalihan arus lalin saat malam tahun baru di wilayah Pantai Kuta dan Kuta Selatan Khususnya GWK.
Sementara itu Kabagops Kompol I Made Uder menyampaikan, dari data yang diterimanya di wilayah hukum polresta ada 39 gereja yang akan melaksanakan ibadah akhir tahun. Selain itu terdapat 30 lokasi perayaan tahun baru 2023 dan yang terbesar di GWK.
“Polresta Denpasar akan menerjukan 876 personel dalam pengamanan tahun baru 2023, termasuk Tim Patroli Terpadu yaitu Tim Srikandi Presisi, Tim Pandawa Presisi dan Tim Patroli Terpadu wilayah Kuta,” tegasnya.
Kabagos juga minta jajarannya mendata dan mengawasi terkait pesta kembang api di beberapa DTW saat perayaan malam tahun baru 2023 untuk mengantisipasi hal-hal terburuk yang mungkin terjadi. (Kerta Negara/balipost)