Petugas memasang sambungan internet gratis. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Warga yang mengajukan pemanfaatan jaringan internet gratis di Kabupaten Badung untuk kebutuhan usaha dan sehari-hari semakin banyak. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat mencatat 1.834 titik sambungan di enam kecamatan.

Kadis Kominfo Badung, IGN Jaya Saputra saat dikonfirmasi Kamis (5/1) membenarkan pihaknya telah menerima ribuan lebih permohonan jaringan internet ke rumah-rumah warga. Pemasangan internet yang dilakukan swadaya dari masyarakat atas persetujuan Diskominfo.

Baca juga:  Mobil Dikemudikan Pelajar Terbalik lalu Terbakar

“Banyak rumah tangga yang telah memanfaatkan jaringan internet gratis. Tidak menutup kemungkinan ini terus bertambah mengingat masyarakat sangat antusias,” ujarnya.

Menurutnya, wilayah yang dominan memanfaatkan jaringan internet ke rumah-rumah adalah kecamatan Mengwi dan Abiansemal, yakni rata-rata mencapai 24 titik. Sedangkan, kabupaten lainnya seperti Petang delapan titik, Kuta dua titik, Kuta Selatan satu titik.

“Kecamatan yang sedikit memanfaatkan fasilitas internet gratis, karena memang sudah banyak layanan provider di sana. Seperti, Kuta Utara karena provider sudah banyak, sehingga masyarakat banyak pilihan,” jelasnya.

Baca juga:  Pemkab Buleleng Ajukan 38 Titik Jaringan Internet Atasi Blank Spot

Dikatakan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun jaringan merupakan swasdaya masyarakat. Namun, ada beberapa desa yang telah menganggarkan dalam APBDes.

“Karena ini swadaya yang kami layani yang memang membutuhkan untuk layanan dasar terutama desa atau banjar-banjar yang jauh dari pelayanan provider swasta,” katanya.

Terkait kuota yang diberikan setiap banjar-banjar, kata Jaya Saputra, mencapai 100 Mbps. Kuota ini diprioritaskan untuk layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan pemerintah lainnya.

Baca juga:  Di Badung, Belajar di Rumah Juga Diperpanjang

Hal ini merupakan salah satu inovasi berupa menciptakan startup baru dan e-commerce dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. “Sementara kuota masih rata-rata (100 Mbps), karena untuk layanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan pemerintahan menjadi skala prioritas. Semoga ekonomi segera pulih, sehingga ke depan akan kami perhatikan (peningkatan kuota -red),” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *