DENPASAR, BALIPOST.com – Makanan manis memang sulit untuk dilewatkan karena rasanya yang lezat dan membuat ketagihan. Namun, mengonsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada tubuh seperti yang dikutip dari situs Healthline.
Berikut berbagai risikonya :
1. Menyebabkan Obesitas
Minuman manis seperti soda, jus, dan teh manis yang kaya dengan fruktosa merupakan penyumbang utama obesitas. Rasa manis yang ada di dalam minuman tidak mengurangi rasa lapar, melainkan membuatmu mudah untuk mengonsumsi kalori cair dalam jumlah besar dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, sehingga menimbulkan obesitas.
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, serta trigliserida tinggi, gula darah, dan tingkat tekanan darah, yang kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tingginya asupan gula tidak hanya meningkatkan risiko kardiovaskular, tapi juga dapat meningkatkan risiko stroke.
3. Menyebabkan Jerawat
Mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin, yang menyebabkan peningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan pembengkakan. Semua hal itu berperan dalam perkembangan jerawat.
4. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi gula berlebih secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes dengan berkontribusi dalam penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh. Selain itu, konsumsi gula yang tinggi dalam waktu lama juga mendorong resistensi terhadap insulin, yaitu hormone yang diproduksi oleh pancreas yang mengatur gula darah. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah meningkat sangat meningkatkan risko diabetes.
5. Meningkatkan Risiko Kanker
Mengonsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker prostat hingga kanker kerongkongan. Selain itu, obesitas dan peradangan yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko kanker.
6. Meningkatkan Risiko Depresi
Konsumsi gula yang tinggi juga dikaitkan dengan gangguan kognitif, masalah ingatan, dan gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi.
7. Mempercepat Proses Penuaan Kulit
Makanan juga dapat memperburuk kerutan pada kulit dan mempercepat proses penuaan kulit. Advanced glycation end products (AGEs) merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara gula dan protein dalam tubuh. Senyawa ini yang kemudian memainkan peran kunci dalam penuaan kulit.
8. Meningkatkan Penuaan Sel
Telemore merupakan struktur di ujung kromosom yang berfungsi untuk mencegah kromosom memburuk atau menyatu. Seiring bertambahnya usia, telemore akan memendek dan menyebabkan penuaan sel. Konsumsi gula dapat mempercepat pemendekan telemore dan meningkatkan penuaan sel.
9. Menguras Energi
Produk yang kaya dengan gula, tapi kekurangan protein, serat, atau lemak, dapat menyebabkan peningkatan energi yang singkat dan diikuti oleh penurunan gula darah yang tajam. Perubahan gula darah yang konstan dapat menyebabkan fluktuasi besar pada tingkat energi.
10. Menyebabkan Perlemakan Hati
Fruktosa merupakan jenis gula yang umum, biasanya digunakan untuk mempermanis soda, permen, makanan yang dipanggang, sereal, dan masih banyak lagi. Di hati, fruktosa diubah menjadi energi atau disimpan sebagai glikogen. Namun, hati hanya dapat menyimpan beberapa glikogen dan selebihnya akan diubah menjadi lemak.
11. Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan Lainnya
Selain risko penyakit di atas, konsumsi gula yang berlebih juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, seperti meningkatkan risiko penyakit ginjal, berdampak negatif pada kesehatan gigi, meningkatkan risiko asam urat, hingga mempercepat penurunan kognitif.
Untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkan oleh asupan gula berlebih, sebaiknya kamu mulai memerhatikan kandungan gula yang kamu konsumsi mulai dari sekarang. (kmb/balipost)