MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman memenuhi sepanjang bibir pantai di Kabupaten Badung. Bahkan pada 5 Januari 2023, volume sampah kiriman mencapai 120 ton. Lonjakan sampah kiriman akibat cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencatat, sampah kiriman ke sejumlah pantai di Badung mencapai 120 ton. Kondisi ini berbeda dengan sebelum tahun baru, sampah kiriman biasanya hanya mencapai 56 ton. Peningkatan ini pun membuat DLHK Badung harus bekerja ekstra. “Saat ini sampah pantai sudah mulai menipis. Hanya saja pada Kamis, 5 Januari 2023 sampah kiriman sampai 120 ton,” ungkap Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung A.A. Gede Agung Dalem, Sabtu (7/1).
Menurutnya, sampah diangkut dari beberapa pantai di Badung, seperti 20 truk di Jimbaran, 10 truk di Kuta dan 30 truk di Legian. Pihaknya menurunkan personel sebanyak 300 orang untuk membersihkan sejumlah pantai di Badung.
Selain tenaga kebersihan, juga ada 7 alat berat yang membersihkan sepanjang pantai yang ada. “Satu truk masing-masing beratnya kurang lebih 2 ton. Makanya kami prediksi 120 ton semua sampah yang kita angkut. Apalagi sampah yang kita angkut adalah sampah jenis kayu. Untuk tenaga kebersihan kita bagi, ada yang wilayah Kuta Utara yakni Pantai Petitenget, Kuta, sampai Pantai Jerman. Total ada 300 tenaga kebersihan yang kami kerahkan,” terangnya.
Pihaknya mengakui, sampah kiriman ini sebagian besar berasal dari muara-muara sungai. Selain dari muara akibat hujan lebat, sampah juga datang dari berbagai daerah akibat badai dan gelombang tinggi beberapa hari kemarin. “Untuk sampah jenis kayu dilakukan pencacahan di TPST Mengwitani. Sedangkan, untuk sampah ranting dikirim ke TPST Samtaku Jimbaran,” katanya.
Lebih lanjut pihaknya mengakui, banyak atau sedikitnya sampah pantai, pihaknya tetap membersihkan setiap hari. Hal itu pun dilakukan untuk menjaga estetika kawasan pantai di Badung. “Sampah pantai kami prediksi akan terus ada sampai Maret 2023 mendatang, karena musim angin barat. Namun, kita sudah siap akan hal itu karena merupakan agenda setiap tahun,” imbuhnya. (Parwata/balipost)