DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet Bali Maria Natalia Londa berhasil lolos dalam seleknas SEA Games, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1). Berdasarkan limit SEA Games nomor lompat jauh 6.30 meter, Maria mampu melompat 6.43 meter, sekaligus lolos PON, sebab limit PON 5.55 meter.
Sementara atlet lompat tinggi I Putu Gede Adhyatma Manika berhasil melompat setinggi 195 cm, sekaligus merebut tiket PON, mengingat limit PON 195 cm. Pelatih Maria yakni Made Sukariata, yang dikontak, menyatakan, Maria baru tampil di nomor lompat jauh, sedangkan untuk lompat jangkit jadwal sore. Sukariata menyebutkan, Maria berlaga pada hajatan multievent dua tahunan antarnegara di Asia Tenggara, sejak 2009, 2011, 2013, 2015, 2017, 2019, dan terakhir di Vietnam 2022.
“Selama turun di SEA Games, Maria berlomba di nomor lompat jauh dan jangkit, dengan menyabet 5 emas, 3 perak, dan 4 perunggu,” jelas Sukariata yang juga suami Maria Londa. Ia mengakui, penampilan terakhir Maria di SEA Games Vietnam, hanya meraih 2 perunggu. Sukariata mengevaluasi, penyebabnya saat itu pandemi Covid-19, dan lapangan ditutup. “Padahal, peraih emas SEA Games atlet tuan rumah Vietnam, lompatannya 6.38 meter, saya kira Maria masih mampu bersaing, ditambah lapangan latihan sudah terbuka,” paparnya.
Dikemukakan, selama ini Maria berlatih di Lapangan Mengwi, pantai, berikut fitness, sebagai persiapan invitasi atletik nasional yang dirangkaikan seleknas SEA Games. “Kami harap pasca dinyatakan lolos SEA Games, Maria bisa kembali berlatih ke pelatnas, mengingat SEA Kamboja, Mei mendatang,” ucapnya.
Pada bagian lain, pelatih pelatnas lompat tinggi Ketut Gede Widiana, mengemukakan, atlet asuhannya Made Gede Antara didera cedera mata kaki kirinya, dan tak bisa dipakai tumpuan melompat, sehingga batal bertanding. Atlet Bali lainnya, Made Eppi Wilantika bersama rekannya dari Jatim Nabilah Fafriliani hanya mampu melompat 173 cm, sedangkan limit SEA Games 175 cm, dan hanya Adhyatma Manika yang lolos PON. “Jadi, untuk lompat tinggi, sama sekali tidak ada lolos SEA Games, baik putra maupun putri,” cetus Widiana. (Daniel Fajry/Balipost)