Sejumlah anak berpartisipasi dalam Festival Air Suwat. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Suwat, Gianyar kini sedang mengembangkan sektor pariwisata. Untuk menarik wisatawan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa ini  berbagai kegiatan digelar. Belum lama ini telah digelar Festival Air Suwat (FAS) 2022 yang berlangsung dari 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Dengan mengusung tema “Bangkit Bersatu Bersama Air” perhelatan FAS ke-8 ini diawali dengan penanaman pohon (penghijuan) di area Suwat Waterfall. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga agar alam tetap hijau dan ketersediaan sumber mata air tetap terjaga.

Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya menjelaskan pihaknya mengaku bersyukur karena Desa Adat Suwat mampu menggelar FAS hingga 8 tahun secara berturut-turut. Menurutnya banyak festival besar dengan dana besar hanya mampu bertahan 2-3 kali penyelenggaraan. Sementara FAS yang hanya bermodal keyakinan mampu bertahan hingga saat ini. “Kami sangat bangga dan bersyukur dengan pencapaian tersebut,”katanya.

Baca juga:  Desa Adat Bukit Galah Lestarikan Tradisi Patus

Pembukaan FAS tahun ini dibarengi dengan peluncuran unit usaha baru Baga Padruwen Desa Adat (BUPDA) yaitu Suwat Paradise Adventure dan Suwat Trans. Kedua unit usaha dimaksudkan untuk memperkuat unit usaha yang telah ada yakni Suwat Waterfall dan Penglukatan Siwa Melahangge. “Kami tidak ingin hanya menjadi penonton saja. Desa Adat Suwat ingin menjadi pelaku atau tuan di tanah Bali,” harapnya.

Menurutnya diterbitkannya Perda 4 tahun 2019 oleh Gubernur Wayan Koster membuat Desa Adat di Bali dan Desa Adat Suwat khususnya  semakin bersemangat untuk menggali potensi ekonomi desa yang dimiliki. “Target kami jelas yakni Desa Adat Suwat yang mandiri secara ekonomi dan kramanya sejahtera. Pembukaan FAS juga diisi dengan perang lumpur  yang diikuti seluruh krama dan perwakilan krama dari desa adat di Kecamatan Gianyar,” katanya.

Baca juga:  Remaja Belasan Tahun Asal Jember Ditemukan Tak Bernyawa

Besoknya, tanggal 31 Desember 2022 dilaksanakan mendak tirta di Panglukatan Siwa Melahangge yang akan digunakan untuk perang air atau “siat yeh” tanggal 1 Januari 2023. Puncak FAS dilaksanakan dengan siat yeh atau perang air yang diawali dengan persembahyangan bersama di Catus Pata Desa Adat Suwat.

Selanjutnya dilaksanakan pementasan tari kontemporer dengan tema air oleh seniman jebolan Pengak Men Mersi Denpasar. Usai pementasan dilanjutkan dengan siat yeh, berlangsung sangat seru dan penuh kegembiraan. “Tahun ini adalah tonggak membawa FAS mendunia ke depannya,” ujar Sudibya.

Baca juga:  Berdayakan Petani lewat Beragam Subsidi

FAS juga dimeriahkan malamnya dengan pementasan kesenian Bali di antaranya Bayu KW dan lawak lawas Petruk, Perak dan Blauk. Ia menambahkan kegiatan FAS melibatkan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan seniman Gianyar.

FAS, lanjutnya, juga diikuti wisatawan asing. Dikatakan festival ini sebagai ajang bangkit dan bersatu untuk mengisi era baru setelah pandemi. Dikatakan air bagi umat Hindu dan semua orang adalah hak penting. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *