Pemilik memegang anjing peliharaannya yang akan divaksinasi antirabies. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mempertahankan zero kasus rabies di Denpasar, berbagai upaya pencegahan terus dilakukan. Salah satunya, yakni memberikan vaksinasi rabies terhadap hewan pembawa rabies (HPR).

Bahkan, selama 2022, Dinas Pertanian (Distan) Denpasar telah melakukan vaksinasi sebanyak 27.374 ekor anjing. Vaksinasi rabies ini menyasar wilayah yang memiliki populasi anjing tinggi dan di kawasan perbatasan.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, A.A. Gde Bayu Brahmasta, Rabu (11/1) mengatakan kegiatan vaksinasi dilakukan dengan menyasar sebanyak 16 desa maupun kelurahan yang merupakan kawasan perbatasan dan populasi anjing tinggi.

Baca juga:  Tingkatkan Kemampuan, Anggota Kodim Terus Dibina

Wilayah tersebut seperti Sanur, Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu yang merupakan kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.

“Strateginya kita membuat immune belt. Jadi membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar. Sehingga kita prioritaskan vaksinasi di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar. Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,” katanya.

Pelaksanaan vaksinasi tersebut digelar secara door to door maupun vaksin massal pada satu tempat tertentu seperti balai banjar. Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Dinas Pertanian menerjunkan delapan tim.

Baca juga:  Kasus Pungli, Eksepsi Kuasa Hukum Mantan Perbekel Tulikup Ditolak

Dalam satu tim, ada dua orang dokter. Artinya, setiap turun pihaknya menerjunkan 16 orang dokter.

Adapun masa berlaku kekebalan vaksin hanya 1 tahun dan maksimal 1,5 tahun. Ia pun mengatakan, sejak 2017 lalu, Denpasar masih tetap mempertahankan zero rabies.

Selain melakukan vaksinasi, pihaknya juga melakukan sterilisasi untuk menekan jumlah populasi anjing. Untuk diketahui, jumlah populasi anjing di Kota Denpasar sebanyak 89.796 ekor.

Baca juga:  Kawasan Pariwisata Disasar Vaksinasi Rabies

Sementara itu, untuk pelaksanaan vaksinasi tahun 2023 ini, pihaknya masih menunggu alokasi dari APBN. “Tahun ini kami masih menunggu alokasi dari APBN, karena saat ini belum turun,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *