DENPASAR, BALIPOST.com – Kemacetan di simpang Jalan Bypass Ngurah Rai -Jalan Matari Terbit, Sanur, Denpasar Selatan, hingga saat ini masih terjadi. Kondisi ini makin parah sejak beroperasi Pelabuhan Sanur. Untuk mencari solusi masalah ini, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas Temui pejabat Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Kamis (12/1).
Saat bertemu Kepala KSOP Kelas II Benoa, Ridwan Chaniago, Kombes Yugo menyampaikan maksud dan tujuannya untuk berkoordinasi terkait situasi kamtibmas di Pelabuhan Sanur. Menurutnya perlu dibangun Pos Pengamanan Terpadu di sana guna menjaga situasi Kamtibmas.
“Perlu dicarikan akses jalan lain menuju pelabuhan karena saat ini sering terjadi kemacetan. Kemacetan itu terjadi akibat akses keluar masuk kendaraan ke pelabuhan yang hanya ada satu,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala KSOP Kelas II Benoa, Ridwan Chaniago mengatakan, pihaknya sangat mendukung terkait usulan dibangun Pos Pengamanan Terpadu tersebut. Namun serah terima Pelabuhan Sanur oleh kontraktor ke kementerian baru dilakukan pada 16 Februari 2023.
Setelah itu akan ada penunjukan Badan Usaha Pengelola Pelabuhan Sanur yang nantinya diharapkan bisa mengakomodir pembangunan tersebut. “Pada saat penyerahan kepada BUP Pelabuhan Sanur akan kami usulkan klausul terkait pembangunan Pos Pengamanan Terpadu,” ujarnya.
Terkait akses keluar masuk ke pelabuhan, menurut Ridwan, saat ini memang buntu dan perlu dikolaborasikan dengan Perhubungan Darat. Selain itu kepemilikan tanah di sekitar Pelabuhan Sanur adalah tanah adat dan pribadi. Diharapkan Pemda Bali dan Pemkot Denpasar bisa memfasilitasi dengan desa adat maupun pemilik tanah. (Kerta Negara/balipost)