dolphin
Suasana di perairan Lovina. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Selama 2022, Buleleng menerima kunjungan wisatawan lebih dari 700.000 orang. Capaian ini jauh melampaui target yaitu 400 ribu orang.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Minggu (15/1) mengatakan, selama dua tahun ini telah melakukan pembenahan terhadap Daerah Tujuan Wisata (DTW) juga hotel yang ada. Pembenahan itu dilakukan sebagai momentum pemulihan dan bangkitnya pariwisata Bali Utara.

Ia menyebutkan kunjungan wisatawan ditarget sebanyak 400.000 orang. Rinciannya, wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 50.000 orang dan wisatawan domestik (wisdom) sebanyak 350.000 orang.

Dari target itu, sampai Oktober 2022, lebih dari 700.000 orang wisatawan berlibur ke Gumi Den Bukit. “Di tahun lalu kami telah menerima kunjungan wisatawan sebanyak 700.000 lebih, sehingga ini menjadi multiplier efek yang luar biasa untuk meningkatkan ekonomi,” katanya.

Baca juga:  Badung Tunggu Penetapan KLB Dari Gubernur Terkait Kebijakan Pariwisata

Menurut mantan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) ini, jumlah itu tidak semata-mata hanya dalam sebuat catatan, melainkan fakta riil di lapangan. Salah satunya adalah ratusan penumpang kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak pada 15 November 2022. Sebanyak 341 penumpang kapal pesiar melakukan tour ke berbagai DTW yang ada di Buleleng.

Desember 2022 yang lalu, pihak Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) mendatangkan satu Kapal Pesiar World Dream yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang dengan jumlah penumpang yang jauh lebih banyak lagi. Kapal Pesiar asal Singapura itu mengangkut sebanyak 2.372 penumpang dan kru sejumlah 1.719 orang.

Baca juga:  Gaet Turis Inggris, Ini yang Dilakukan BPPD Badung

Mereka mengunjungi beberapa DTW di Buleleng, meliputi Air Panas Banjar, Brahma Wihara Arama, Singaraja City Tour dan melakukan aktivitas diving di Pulau Menjangan. “Hasil ini kerja sama pemerintah untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Buleleng dan meningkatkan popularitas di tingkat nasional dan internasional,” jelasnya.

Di sisi lain, Dody menyebut, hingga kini belasan desa wisata telah bergeliat di kancah nasional. Terdapat 8 desa wisata masuk dalam 500 desa wisata unggulan, 3 desa wisata masuk 300 besar dan 1 desa wisata masuk 50 besar anugerah desa wisata serta meraih Juara II kategori desa wisata maju.

Baca juga:  Gudang Penyimpanan Hasil Bumi Terbakar

Tidak hanya berfokus pada pembenahan DTW, Dispar Buleleng juga secara berkelanjutan melakukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia pelaku pariwisata melalui pertemuan travel fair. Pada tahun 2023, pihaknya juga akan mengajak para pelaku pariwisata untuk mengikuti pertemuan travel fair di Nusa Dua, Bali. “Desa Sudaji yang merupakan desa wisata kategori maju saat ini tengah mengikuti assessment sebagai desa wisata berkelanjutan. Kami akan dorong terus untuk mewujudkan hal itu,” tegasnya. Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *