Lima lifter Bali yang turun di Kejurnas Angkat Besi Senior. (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Cabor angkat besi pada PON XX/2021 di Papua mempertandingkan 15 kelas, terdiri atas putra (8 kelas) dan putri (7 kelas). Namun, pelaksanaan PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh malah ditambah menjadi 20 kelas, rinciannya putra(10 kelas) dan putri (10 kelas.

Bahkan, kata Ketua Umum Pengprov PABSI Bali I Wayan Bun Setiady, di Gianyar, Senin (16/1), mengungkapkan, pada PON sebelumnya lifter yang merebut tiket PON tiap kelasnya hanya 5 atlet, ditambah 1 atlet tuan rumah sehingga totalnya 6 atlet. Akan tetapi, pada Pra PON 2023 ini, atlet yang lolos tiap kelasnya bertambah menjadi 6 atlet, ditambah 2 tiket bagi lifter tuan rumah Sumut dan Aceh, sehingga totalnya 8 lifter. “Jadi, saya kira lifter yang lolos ke PON makin banyak dan terbuka lebar,” ungkap pria yang akrab disapa Obit ini.

Baca juga:  Masih Minim, Akses Pendidikan untuk Kaum Tuli

Dijelaskannya, PB PABSI mengagendakan Rakernas, di Jakarta, pada 25 Januari, dan rencana delegasi Bali yang hadir Ketua Umum obit bersama Sekum Made Purwita. “Kami menunggu keputusan Rakernas, utamanya jadwal Pra PON, berikut lokasinya. Selanjutnya, kami dari jajaran pengurus menggelar Rakerprov, guna membahas persiapan Pra PON,” ujar Obit.

Yang jelas, pihaknya mengadakan selekda bagai lifter juara porprov yang rata-rata masih berusia muda, seraya melibatkan lifter senior. Dia mencontohkan,lifter Ketut ‘Banat’ Ariana meraih perunggu di PON Papua, dan dia menjadi pelatih tim Jembrana saat hajatan Porprov Bali XV/2022. “Kami akan menyeleksi lifter junior dengan atlet senior. Apalagi, cabor angkat besi ini todak menerapkan batasan usia, sehingga Banat juga berkesempatan ikut seleksi,” tuturnya.

Baca juga:  Pra-PON di Banten, Tim Woodball Bali ke Delapan Besar

Obit mengakui, prestasi lifter junior juga patut diperhitungkan sebagaimana daerah lain, juga getol melakukan regenerasi atlet. Bali juga memiliki lifter muda andal seperti I Kadek Satya Kamajaya, I Putu Kona Pratama, I Kadek Dwi Laksamana P, I Wayan Bagus Widya Kusuma, Ni Luh Gede Ardiani, Dewa Made David Rajendra P, serta Dewa Ayu Putu Melia Pita Y. “Lifter Bali ada yang meraih perak dan perunggu pada Kejurnas Angkat Besi di Sentul, akhir 2022 lalu,” terangnya.

Baca juga:  PUPR Bantah Infrastruktur Jadi Alasan FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Dikemukakan, saat ini para lifter sedang berlatih di Pengkab dan Pengkot PABSI masing-masing. Ia pun menilai, prestasi lifter Bali juga tidak terpaut jauh dibandingkan atlet provinsi lain. “Kami menerjunkan lifter ke Pra PON juga selektif dan cukup ketat. Seandainya, angkatan barbelnya jauh di bawah standar nasional, kami pun tak mengirimnya,” paparnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *