Kadispar Bali, Tjok Bagus Pemayun di sela-sela launching COE 2023 dan Bali Tourism Media Center (BTMC Club) di Kantor Dispar Bali, Selasa (17/1). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Bali akan menggelar sebanyak 66 event yang telah tercatat dalam Calender of Event (COE) 2023. Terdiri dari 51 event budaya, 13 event minat khusus/sport dan 2 event MICE.

“Sebenarnya masih ada banyak event yang belum tercatat karena kurangnya informasi dari penyelenggara. Ke depannya saya harap, ada informasi yang lebih awal dan lebih jelas terhadap pelaksanaan event-event yang ada di Bali, sehingga bisa kita promosikan bersama-sama sebagai bagian dari daya tarik pariwisata Bali,” ujar Kadispar Bali, Tjok Bagus Pemayun disela-sela launching COE 2023 dan Bali Tourism Media Center (BTMC Club) di Kantor Dispar Bali, Selasa (17/1).

Bagus Pemayun, mengungkapkan bahwa memasuki tahun 2023, pandemi Covid-19 sudah dianggap berakhir yang ditandai dengan dicabutnya status PPKM di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Kondisi ini harus direspons dengan sesuatu tindakan yang mampu mempercepat kebangkitan pariwisata Bali.

Baca juga:  Masa Penutupan Obyek Wisata di Badung Berakhir, Pantai Pandawa Siap Buka Lagi

Sehingga, banyak hal yang perlu dipikirkan untuk perkembangan pariwisata ke depan. Apalagi, penanganan pariwisata pascapandemi Covid-19 akan sangat berbeda dengan apa yang biasa dilakukan di masa-masa terdahulu. Para pemangku kepentingan tidak boleh taken for granted atau acuh melihat perkembangan pariwisata yang mengalir begitu saja.

Namun, untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, maka menjaga kualitas daya tarik wisata menjadi sebuah keharusan. Terutama bagaimana membuat wisatawan bisa betah dan nyaman, serta bagaimana membuat mereka bisa tertarik untuk balik lagi ke Bali.

Selain itu, dikatakan untuk menjaga daya tarik wisata yang telah dimiliki, kita juga harus mampu menciptakan variasi sajian lain. Salah satunya dengan penyelenggaraan event, baik event budaya, event sport, maupun event MICE.

Baca juga:  Dana Kepariwisataan Indonesia Guna Dukung Promosi

Maka dari itu, Pemerintah daerah sebagai regulator memikirkan bagaimana caranya menciptakan kondisi yang kondusif agar komunitas-komunitas yang ada di kabupaten/kota bisa menciptakan event-event menarik sehingga bisa  menjadi variasi daya tarik wisata.

Diungkapkan, bahwa di masa pandemi Covid-19, khususnya di tahun 2022, salah satu daya tarik yang cukup signifikan mampu menarik wisatawan untuk datang ke Bali adalah terlaksananya banyak  event di Bali. Setiap kegiatan event, mampu meningkatkan jumlah kunjungan, meningkatkan hunian kamar dan berdampak sangat positif terhadap penyerapan tenaga kerja serta dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya.

Di tahun 2022, ada 7 event budaya  yang masuk dalam bagian dari Kharisma Event Nusantara. Diantaranya, Bali Spirit Festival, Pesta Kesenian Bali, Sanur Village Festival, Ubud Village Jazz Fesival, Pemuteran Bay Festival, Penglipuran Village Festival, dan Denpasar Festival.

Baca juga:  Khawatir Omicron BF7 Meluas, Sejumlah Obyek Wisata di China "Lockdown"

Selain itu, ada juga event- event budaya lain yang terlaksana secara mandiri. Seperti, Ubud Food Festival, Bali Rockin Blues, Bhineka Barong Festival, Barong Festival, dan lain-lain. Ada juga event sport yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik mancanegara maupun nusantara untuk datang ke Bali. Seperti, Batur Trail Run, Bali Boogie, Maybank Marathon, Indonesia International marathon, Rely Vespa, Sepak Bola, Tournament Golf dan banyak lagi. Sedangkan event MICE yang paling besar ada di tahun 2022 adalah Bali and beyond Travel Fair (BBTF) dan rangkaian KTT Presidensi G20 dimana tercatat 150 meeting yang lebih dari setengahnya terlaksana di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *