Pelaksanaan upacara pujawali/odalan di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (18/1), mendapat atensi Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Tabanan bersama dengan Lifeguards DTW Tanah Lot. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pelaksanaan upacara pujawali/odalan di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (18/1), mendapat atensi Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Tabanan bersama dengan Lifeguards DTW Tanah Lot. Bahkan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan piodalan, disiagakan satu perahu karet atau rubber boat.

Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Tabanan, AKP I Nyoman Artadana mengatakan, untuk rubber boat disiagakan sampai hari terakhir piodalan atau pada Sabtu (21/1) termasuk operatornya. “Ada 1 rubber boat (perahu karet) yang kami siapkan,” ucapnya.

Selain rubber boat, pihaknya juga menyiagakan 8 orang personel selama berlangsungnya piodalan di Pura Luhur Tanah Lot. Para personel ini akan bekerja sama dengan life guard dari manajemen DTW Tanah Lot melayani pemedek yang hendak melakukan persembahyangan.

Baca juga:  Desa Adat Batuaji Kawan Kembangkan Hortikultura dan Kerajinan "Ingka"

“Personel ini bertugas membantu menyeberangkan pemedek ke Pura Luhur Tanah Lot bila kondisi air sedang pasang. Khususnya saat prosesi upacara dimulai pada pagi tadi, jadi tugas mereka sama dengan life guard dari DTW Tanah Lot, melayani pemedek yang akan melakukan persembahyangan,” terangnya.

Mantan Kapolsek Penebel ini menambahkan, untuk prosesi pujawali yang berlangsung Rabu pagi, pemangku, panitia, pangempon, maupun srati dibantu untuk menyeberang karena air pasang.

“Kami memanfaatkan tali untuk menyeberangkan panitia pelaksanaan piodalan ke Pura Luhur Tanah Lot. Tadi masih memungkinkan pakai tali karena ketinggian air masih selutut. Kecuali yang anak-anak digendong, sementara yang lansia dipapah,” ungkapnya.

Baca juga:  Antisipasi Membludaknya Pemedek di Pujawali Pura Tanah Lot, Ini Diberlakukan

Bila dalam piodalan nanti kondisi air tiba-tiba pasang sementara pemedek yang sudah selesai sembahyang masih di Pura Luhur Tanah Lot, perahu karet akan digunakan untuk membantu proses penyeberangan. “Penggunaan perahu karet akan kami sesuaikan dengan kondisi ketinggian air di lapangan. Kalau dirasa perlu alat bantu, dalam hal ini rubber boat, kami sudah siap,” jelas Artadana.

Tentu, sambungnya, di saat kondisi air pasang, pemedek akan diarahkan untuk melakukan persembahyangan di Palinggih Penyawangan atau Pengayatan. Ketua Pengempon Pura Luhur Tanah Lot, I Komang Dedy Sanjaya, mengatakan, untuk puncak Pujawali sudah berlangsung sejak pagi hari.

Baca juga:  Lima Obyek Wisata Ikonik di Bali

Bahkan sekitar pukul 04.00 WITA, para pemedek sudah berdatangan. Dan sempat air pasang, hingga pukul 06.00 WITA, air surut sampai pukul 10.00 WITA.

Untuk pemedek dari Desa Beraban sendiri sudah sejak dari kemarin, datang untuk tangkil. Sedangkan, untuk pemedek dari luar Tabanan mulai hari ini sudah nampak tangkil ke Pura Luhur Tanah Lot. “Untuk Pengempon dibantu dengan rubber. Kalau pemedek tidak, hanya menggunakan tali dan diawasi oleh petugas yang berjaga,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *