Seorang warga bersembahyang saat Imlek di Vihara Dharmayana Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

 

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di wilayah Bali menurun seiring berlalunya masa liburan hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Namun, Chairwoman of Bali Hotels Association (BHA) Fransiska Handoko mengatakan, okupansi hotel akan kembali naik lantaran adanya hari raya Tahun Baru Imlek 2574 pada 22 Januari.

“(Okupansi) agak menurun, akan tetapi akan naik lagi weekend ini menyambut hari raya Chinese New Year,” katanya, Kamis (19/1).

Baca juga:  TPA Temesi Over Kapasitas Sampah

Saat ini, Fransiska menyebutkan okupansi hotel berada di kisaran 40 hingga 60 persen. Namun tentunya tergantung lokasi dan karakter market serta brand masing-masing hotel. “(Penurunan okupansi) hanya beberapa hari ini, karena weekend ini sudah memasuki liburan Chinese New Year,” ucapnya.

Untuk dominasi wisatawan, menurut Fransiska baik wisatawan domestik (wisdom) maupun wisatawan mancanegara (wisman), kondisinya seimbang. Pasalnya, saat ini pun tengah low season di luar negeri. Sementara di Indonesia sendiri situasinya bukan sedang masa libur panjang. “Tergantung target pangsa pasar masing-masing hotel,” katanya.

Baca juga:  Maret 2024, Ini Kabupaten Tertinggi Inflasinya di Bali

Sementara disinggung soal kedatangan wisatawan Tiongkok ke Bali, dia menyampaikan, pihaknya tengah menunggu konfirmasi dari pelaku pariwisata di Asita. “Kami menunggu konfirmasi kepastiannya dari teman-teman travel agent di Asita dan juga pihak airport authority,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *