Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes menggelar Jumat Curhat di Pasar Tradisional Desa Adat Dalung, Kuta Utara, Jumat (20/1). (BP/ken)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes menggelar Jumat Curhat di Pasar Tradisional Desa Adat Dalung, Kuta Utara, Jumat (20/1). Yang hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pedagang.

Dalam kesempatan itu, mereka mengeluhkan knalpot brong, trek-trekan, kemacetan, dan peredaran narkoba. Kondisi tersebut membuat warga khususnya di Perumahan Dalung Permai resah dan tidak nyaman.

Dalam pertemuan itu, Kapolres Leo menyampaikan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia dengan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu. Dua di antaranya, menjaga ketertiban dan stabilitas harga sembako.

Sejumlah pedagang langsung menyampaikan jika harga sembako sudah naik, termasuk beras. Menanggapi hal ini, AKBP Leo berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

Baca juga:  Beautifikasi Jelang KTT G20, Taman Ditata hingga Trotoar Disiapkan bagi Disabilitas

“Beberapa waktu lalu kami sempat berkunjung ke salah satu kafe di wilayah Desa Kerobokan. Di situ ada beberapa informasi tentang peredaran narkotika, keributan penduduk pendatang. Bahkan kami dapat informasi jika pengedar sampai bongkar taman untuk mencari narkotika yang disembunyikan di sana,” ungkapnya.

Dalam sesi tanya jawab, seorang pedagang mengeluhkan knalpot brong yang suaranya sangat mengganggu. Jika bertemu temannya langsung trek-trekan.

Sedangkan pedagang lain mengatakan Dalung Permai kerap macet. Hal ini disebabkan kendaraan parkir di badan jalan dan toko-toko tidak menyiapkan tempat parkir.

Selain itu juga diinformasikan di Perum Taman Tirta, pada jam-jam tertentu ada seseorang menaruh bungkusan hitam, beberapa saat kemudian ada yang mengambil. Sehingga diduga mereka melakukan transaksi narkoba.

Baca juga:  Soal Puluhan Pemuda Gelar Kegiatan di Jalan Ahmad Yani dan Ngaben Sudaji, Gubernur Angkat Bicara

Keluhan lainnya, pencurian di kos-kosan marak terjadi. Tidak kondusifnya wilayah itu, kemungkinan karena minim lampu penerangan jalan.

Terkait knalpot brong dan balapan liar, AKBP Leo menyampaikan, sebenarnya spek kendaraan sudah diatur dari pabriknya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Ia mengatakan solusi jangka pendeknya, berkoordinasi dengan Sipandu Beradat dan Bankamda melakukan patroli bersama. “Kami dari Polres Badung akan gencar patroli dengan desa adat. Nanti dipetakan (trek-trekan) jam berapa, pelaku dari dalam perumahan atau luar?” ungkapnya.

Baca juga:  Soal Kepemilikan Senjata Api dan Narkoba, Oknum Pegawai Kontrak Terancam Dipecat

Solusi jangka panjang, lanjut Leo, diharapkan dibuatkan kegiatan yang bisa menyalurkan hobi anak muda suka balapan. Jangan trek-trekan di jalan umum, tapi disiapkan tempat khusus dan kontinyu.

Sedangkan soal kemacetan, meski dikerahkan polisi di lokasi kemacetan tidak menyelesaikan permasalahan. Kehadiran polisi lebih kepada mencegah lakalantas dan terkuncinya arus kendaraan. Kalau sudah terkunci atau tidak ada yang mengalah akan berjam-jam macetnya.

Oleh karena itu perlu diambil langkah bersama, baik jaga pendek maupun panjang. Adanya peningkatan kejahatan pencurian kos-kosan, pihaknya akan menurunkan tim survei jumlah kos-kosan dan warga diedukasi agar jadi polisi bagi dirinya sendiri. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *