TABANAN, BALIPOST.com – Pascadiizinkannya warga China bepergian ke luar negeri, sejumlah wisatawan asal negara itu sudah mengunjungi Tabanan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan China ke Tanah Lot dan Ulundanu Beratan. Kedua destinasi ini sudah mulai menerima belasan sampai puluhan wisatawan Tiongkok hingga Minggu (22/1).
Assisten Manager DTW Tanah Lot, Putu Toni Wirawan, Minggu, mengatakan meski belum signifikan, namun kunjungan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu tersebut memang sudah sangat ditunggu. Karena sebelum pandemi COVID-19, kunjungannya paling mendominasi.
“Sebelumnya untuk kunjungan wisatawan memang didominasi dari China, semoga pariwisata di Bali, termasuk di Tabanan bisa kembali bergairah,” jelasnya.
Terkait dengan adanya kembali kunjungan wisatawan China ini, dari pihak DTW Tanah Lot tidak ada persiapan khusus. “Kami layani seperti biasa layaknya kunjungan dari wisatawan lainnya, tidak ada penyambutan khusus atau persiapan khusus,” ucapnya.
Untuk kunjungan ke Tanah Lot saat ini, atau saat cuti bersama Imlek terjadi peningkatan dibandingkan hari biasanya. Jija pada Sabtu di minggu sebelumnya ada sekitar 6.200 orang lebih. Pada hari Minggu hingga siang hari sudah mencapai sekitar 3.287 orang. Total pada Sabtu dan Minggu sekitar 10.807 wisatawan berkunjung, baik domestik dan mancanegara.
Sedangkan di hari Sabtu (21/1) saja tercatat 7.520 wisatawan. “Cuti bersama Imlek memang berdampak pada kunjungan terutama pada akhir pekan kemarin,” ucapnya.
Kondisi serupa juga terlihat di DTW Ulundanu Beratan. Dari data yang disampaikan Humas Manajemen DTW Ulundanu Beratan, I Made Sukarata, setidaknya sudah ada 15 orang wisatawan asal Cina yang juga mulai berkunjung ke salah satu obyek ternama di kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
“Kemarin ada 15 orang, hari ini ada 8 orang, mereka ini kadang perorangan datangnya,” jelasnya, Minggu (22/1).
Namun dari informasi yang diperolehnya, untuk kunjungan China kemungkinan di Februari akan lebih banyak. “Mudah-mudahan bisa membawa perubahan khsuusnya pariwisata di Ulundanu, karena sebelum pandemi kunjungan dari Cina ini hampir 10-15 persen dari total wisman yang berkunjung. Kalau saat ini yang mendominasi itu Eropa, dan Asia seperti Malaysia, Singapura, India. Rata rata kunjungan di angka 600 orang per hari,” paparnya. (Puspawati/balipost)