Patung Arjuna dipasang di atas Shelter Tsunami di Pantai Seminyak, Badung, (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pantai Seminyak, Kecamatan Kuta, kini memiliki patung ikonik, yakni Patung Arjuna memegang busur panah. Patung ini, menjadi patung terakhir yang sudah dipasang di atas bangunan tsunami shelter serangkaian proyek Penataan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita).

Serangkaian Penataan Pantai Samigita, kini telah ditempatkan sejumlah patung ikonik. Yakni Patung Masolah Bawa di Pantai Legian, Patung Dewa Baruna di Pantai Kuta, Patung Dewa Dewi di Pantai Jerman, serta Patung Arjuna di Pantai Seminyak.

Baca juga:  Karena Ini, Teman Napi Kabur Diburu

Menurut Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS) – Bianglala KSO selaku kontraktor proyek Penataan Pantai Samigita, I Nyoman Sandika, patung Arjuna ini, memiliki berat 60 ton. Saat ini patung setinggi 9 meter ini, telah terpasang di atas bangunan Tsunami Shelter, Seminyak pada Minggu (22/1).

Setelah patung ini benar-benar terpasang, baru kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ornamen bawah oleh pihak pematung. Sehingga bangunan Tsunami Shelter dengan patung di atasnya, bisa benar-benar terlihat menyatu. “Kalau di Kuta, konsep di bawah patung itu adalah Bedawang Nala. Sementara untuk yang di Seminyak, konsep ornamennya adalah semacam awan-awanan,” ungkapnya, Senin (23/1).

Baca juga:  Sidak Finns Beach Club, DPRD Bali Minta Investor Pariwisata Kedepankan Kearifan Lokal

Sementara untuk Tsunami Shelter yang sekaligus menjadi tempat berdirinya patung, memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Ketinggian tersebut sama dengan gedung Tsunami Shelter pada area Pantai Kuta.

Shelter ini ditarget rampung Februari ini. “Dengan pemasangan Patung Arjuna, maka progress Tsunami Shelter di Seminyak sudah mencapai angka 96%,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sandika juga menyebutkan bahwa pembangunan Tsunami Shelter di Seminyak, lebih menantang pengerjaanya dibandingkan yang ada di Kuta. Padahal sesungguhnya, itu sudah lebih dahulu digarap dibandingkan di Kuta. “Jadi di Seminyak itu sebenarnya sudah lebih awal sekitar satu bulanan. Namun di sana kami cukup mengalami kendala oleh terjadinya rob dan air hujan. Karena lokasinya kebetulan tepat pada titik alur muara sungai,” pungkasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Desa Sidan Kembangkan Wisata Spritual di Pura Tirta Mpul
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *