DENPASAR, BALIPOST.com – Tidak hanya keindahan bentang alamnya, Bali juga memiliki tarian yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dilansir dari Katadata, pada 2015, Unesco mengumumkan tiga genre tarian Bali sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan.
Berikut sembilan tari Bali yang ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya yang dilansir dari berbagai sumber :
1. Sanghyang Dedari
Sanghyang Dedari merupakan tarian yang ditampilkan oleh gadis remaja. Tarian ini merupakan tarian mistis yang hanya ditampilkan pada acara tertentu.
Penari menutup mata dalam keadaan dirasuki roh dan menari diiringi nyanyian anak laki-laki. Tarian ini biasanya dilakukan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu kerukunan umat manusia dalam bentuk penyakit maupun kematian.
2. Rejang
Tarian ini ditampilkan oleh perempuan dan memiliki gerakan yang sederhana, tapi progresif dan lincah. Rejang biasanya ditampilkan di pura ketika upacara adat atau upacara keagamaan umat Hindu.
3. Baris Upacara
Tari satu ini ditunjukkan kepada Dewa Yadnya yang ditampilkan pada upacara tertentu. Ketika upacara, tari ini menjadi simbol Widyadara, Apsara sebagai pengawal Ida Sang Hyang Widhi. Baris upacara merupakan tarian yang digunakan untuk menyambut kedatangan para dewa.
4. Topeng Sidhakarya
Topeng Sidhakarya menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik. Tarian ini menjadi pelengkap dari upacara Yadnya. Penari yang menampilkan tarian ini harus melakukan ritual terlebih dahulu sebelum menari. Selain itu, penampilan tarian ini biasanya disisipkan dengan pesan-pesan pengingat kebaikan.
5. Dramatari Gambuh
Gambuh diperkirakan muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Dramatari ini berbentuk teater lokal karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dll. Tarian ini dipentaskan dalam upacara Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya.
6. Dramatari Wayang Wong
Wayang Wong merupakan dramatari bertopeng yang menggunakan dialog Bahasa Kawi yang menampilkan wiracarita Ramayana. Di Bali ada dua jenis Wayang Wong, yaitu Wayang Wong Parwa dan Wayang Wong Ramayana. Wayang Wong Parwa mengambil kisah Mahabharata, sedangkan Wayang Wong Ramayana menampikan kisah Ramayana.
7. Legong Keraton
Pada zaman dulu, tarian ini hanya berkembang di lingkungan istana, tapi kini telah dikenal luas oleh masyarakat. Legong Keraton menampilkan tarian dengan gerak luwes yang diiringi gamelan. Keindahan tari ini sudah dikenal di dalam maupun luar negeri karena keharmonisan gerak dan musiknya.
8. Barong Ket
Barong Keta tau Barong Keket merupakan barong yang sosoknya menjulang tinggi dan menyerupai manusia. Sosok laki-laki dinamakan Jero Gede dan sosok perempuan disebut Jero Luh. Barong ini dibuat untuk mengelabui makhluk-makhluk halus yang menebar bencana.
9. Joged Bumbung
Tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan, seperti acara pernikahan. Jogged Bumbung mengandung nilai-nilai moral dan mengangkat tema sosial yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Tarian ini bersifat partisipatif dengan mengajak penonton menari bersama. (kmb/balipost)