DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (28/19) hingga Minggu (29/1) dini hari menelan korban jiwa. Ibu rumahtangga (IRT), Hotimah (41) terseret arus Tukad (sungai) Badung, tepatnya di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara.
Saat itu korban mencuci pakaian dan ditemukan tidak bernyawa. Korban beralamat di Jalan Maruti, Denpasar Utara ini, sudah tiga kali mengalami kejadian yang sama di TKP. Namun kejadian terakhir korban tidak bisa diselamatkan.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi menjelaskan, dari keterangan saksi, Eni Yati (42), pukul 05.00 WITA bersama korban berada di pinggir Tukad Badung. Saat itu Eni melihat korban sedang mencuci pakaian.
Sedangkan Eni hanya membersihakan muka saja. “Saat terdengar suara adzan subuh saksi (Eni) bilang ke korban duluan pulang,” ujarnya.
Pukul 06.00 WITA, Eni mendengar suami korban, Sakbani (46) ribut mencari istrinya karena tidak ada di pinggir sungai. Sakbani hanya menemukan sandal dan pakaian serta cucianya saja.
Selanjutnya salah satu warga menghubungi BPBD Kota Denpasar. Beberapa menit kemudian petugas BPBD tiba di TKP dan bersama warga melakukan pencarian korban.
Pukul 08.30 WITA, salah satu warga menemukan korban tersangkut di batu sungai Tukad Badung yang jaraknya sekitar 300 meter dari tempat cuci pakaian. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Wangaya agar mendapatkan pertolongan.
Sesampainya di RSUD Wangaya korban dinyatakan meninggal dunia. “Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter di RSUD Wangaya, tidak temukan tanda-tanda kekerasan di jasad korban. Ada luka gores di paha kanan korban diduga akibat terseret arus,” ungkapnya.
Menurut Sukadi, dari keterangan Sakbani dan warga setempat, korban mempunyai riwayat penyakit epilepsi sejak lama. (Kerta Negara/balipost)