BANGLI, BALIPOST.com – Sudah sepuluh tahun lebih rumah dinas Camat Tembuku Bangli yang berlokasi di Desa Tembuku kosong, tak pernah ditempati. Pihak kecamatan mengusulkan agar rumah dinas itu dijadikan ruang terbuka publik.
Camat Tembuku I Putu Sumardiana Senin (13/2) tak menampik rumah dinas tersebut kondisinya memprihatinkan. Sudah lebih dari 10 tahun rumah dinas itu kosong dan rusak. Terakhir kali rumah dinas itu ditempati oleh Camat Tembuku Alit Miasa.
Kata Sumardiana, selama ini pernah ada rencana rumah dinas itu diperbaiki dan dimanfaatkan sebagai kantor Majelis Desa Adat Kecamatan. Namun tidak jadi terealisasi. Pernah juga dari desa adat Tembuku Kelod mengusulkan memanfaatkan aset milik Pemkab Bangli tersebut untuk pasar senggol. “Cuma dari bapak Bupati menilai kurang pas kalau dijadikan pasar senggol di sana,” terangnya.
Karena lokasinya strategis dan ada di pusat kota kecamatan, pihaknya pun mengusulkan kepada bupati agar rumah dinas camat itu dihapuskan dan dijadikan ruang terbuka publik. Kebetulan Pemkab Bangli tahun ini juga ada rencana melakukan penataan ibu kota kecamatan, salah satunya kecamatan Tembuku. “Bapak bupati setuju. Karena memang bapak bupati menginginkan tidak hanya Kota Bangli saja yang tertata, kota kecamatan seperti Tembuku juga rencana akan ditata,” ungkapnya.
Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan apakah perombakan rumah dinas camat Tembuku jadi ruang terbuka dilakukan sekaligus dengan penataan ibu kota kecamatan Tembuku tahun ini. “Yang jelas itu sudah jadi perhatian bapak bupati,” pungkasnya.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya Rumah dinas camat Tembuku yang ada di Desa Tembuku, rusak dan terbengkalai selama bertahun-tahun. Rumah dinas itu nampak kumuh ditumbuhi semak dan rumput liar yang menjalar hingga ke atap bangunan.
Berdasarkan pantauan, kondisi rumah dinas memprihatinkan. Beberapa bagian bangunan terlihat sudah rusak. Nampak dari depan, aset milik Pemkab Bangli itu sudah lama tak terurus dan tak pernah dibersihkan. Hal itu terlihat dari halaman rumah dinas yang dipenuhi semak. Salah seorang warga setempat mengungkapkan sudah lebih dari 10 tahun rumah dinas itu dibiarkan kosong dan tak terurus. Selain resem (kumuh), rumah dinas itu juga terlihat seram. (Dayu Rina/Balipost)