CEO Sportel, Laurent Puons (tengah) didampingi Direktur Programming and Content Development Transvision, I Putu Bidharmasatya (kiri) memberikan keterangan pers di Grand Hyatt, Nusa Dua, pada Rabu (22/2). (BP/iah)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pascamelandainya pandemi COVID-19, Sportel Rendez-Vous kembali digelar di Asia setelah 4 tahun vakum. Pelaksanaan pertemuan pelaku industri olahraga internasional ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia, khususnya Bali.

Sportel Rendez-Vous Bali diikuti lebih dari 400 peserta dari 180 perusahaan yang mewakili 31 negara selama 2 hari, 23 hingga 24 Februari. Dengan lebih dari 55 persen peserta dari pasar Asia Pasifik, Sportel Rendez-vous Bali merupakan peluang besar bagi komunitas Sportel Eropa dan Amerika untuk menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan para pemimpin bisnis olahraga dari Indonesia, Asia dan Oseania.

Menurut CEO Sportel, Laurent Puons, dalam keterangan persnya di Grand Hyatt, Nusa Dua, pada Rabu (22/2), kegiatan ini merupakan pertemuan prestisius di antara para pengusaha bisnis olahraga. Sportel setiap tahun menggelar pertemuan yang dilaksanakan di Monako atau Miami.

Baca juga:  Begini, Pengakuan Sepasang Kekasih yang Kibarkan Bendera Palu Arit

Pertemuan tahunan ini juga digelar di sejumlah kawasan, seperti di Asia. Sportel di Asia dilaksanakan sebelumnya di Hong Kong, Shanghai, Singapura, dan terakhir di Makau pada tahun 2019. “Saya ingin berterima kasih kepada semua peserta, peserta pameran, dan para pembicara, yang telah mengikuti kami dalam pengalaman baru ini,” kata Laurent Puons.

Direktur Programming and Content Development Transvision, I Putu Bidharmasatya, mengatakan dunia sport tidak lepas dari broadcasting. Ia menyebut, Indonesia merupakan salah satu konsumen terbesar di dunia dalam hal konten olahraga.

Market Indonesia salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Dikatakan Bidharmasatya nilai market dari konten olahraga ini salah satu yang terbesar, sehingga event sport selalu menjadi fokus dalam dunia penyiaran.

Baca juga:  Korupsi SPI Unud, Rektor Dijadikan Tersangka

Selama 10 tahun terakhir, pelaku industri olahraga di Indonesia menghadirkan beragam tontonan, khususnya badminton dan sepak bola. Namun, disadari masih banyak jenis olahraga yang bisa dihadirkan dan memperoleh pasar di Indonesia.

Selain konsumen dalam hal tontonan olahraga, Indonesia juga dinilai lokasi potensial untuk berbagai aktivitas olahraga yang bisa menggerakkan perekonomian. Bali, salah satu contohnya, merupakan destinasi sport tourism yang telah banyak menggelar beragam aktivitas olahraga, baik skala nasional dan internasional. “Bali akan menjadi pintu gerbang bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam hal penyelenggaraan aktivitas olahraga tingkat dunia. Melalui Bali, negara-negara luar akan menyadari bahwa masih banyak lokasi di Indonesia yang siap menggelar aktivitas olahraga,” papar Bidharmasatya.

Baca juga:  Jalan-jalan Bawa Sabu, Warga Sidemen Diringkus Polres Klungkung

Kegiatan selama dua hari juga menghadirkan konferensi tingkat tinggi yang salah satunya membahas seputar keberhasilan eksponensial properti sepak bola internasional di Asia. Juga bagaimana e-sports regional dan khususnya membahas tentang sektor e-sports seluler yang penuh dengan peluang besar bagi perusahaan media.

Sementara dari perspektif teknologi bisnis, diskusi akan membahas tentang para pemimpin berbagi OTT terbaru dan strategi streaming. Dibahas pula tren saluran FAST, serta pengaruh dan inovasi yang dimiliki cloud dan AI pada olahraga dan siaran.

Akan digelar pula Turnamen Golf, yang masih ada di bawah naungan Sportel. Pada bagian turnamen Golf, tempat pelaksanaan akan diadakan di dua lapangan golf, yaitu New Kuta dan Bali National Golf. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *