Petugas memindahkan sampah kayu. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Suasana depan Setra Asem Celagi Kuta, terlihat truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, berjejer sejak, Kamis (2/ 3) pagi. Terlihat sejumlah alat berat silih berganti melakukan pemindahan sampah yang terkumpul di Stop Over (STO) Kuta

Dari pantauan di lokasi, sampah kiriman yang didominasi batang dan ranting kayu ini, jumlahnya cukup banyak. Bahkan tumpukan sampah terlihat menggunung.

Menurut Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, pihaknya saat ini fokus untuk pembersihan sampah yang ada di STO Kuta. Sebelumnya, petugas DLHK, telah melakukan pengangkutan sampah kiriman, di STO Seminyak dan Legian. Di dua lokasi yakni Seminyak dan Legian, semua sudah tuntas dibersihkan.

Baca juga:  Jelang Hari Buruh, Kapolresta dan Dandim Cek Keamanan Pantai Kuta

Sementara itu, untuk pengangkutan sampah yang ada di STO Kuta, pihaknya menurunkan sebanyak 100 tenaga penyapu. Selain itu, juga diturunkan sebanyak 4 alat berat, dan 3 beach cleaner. “Setelah beberapa hari terakhir kita melakukan pengangkutan sampah kiriman di STO Seminyak dan Legian, semua sudah tuntas, sekarang kita fokus di STO Kuta,” kata Dwipayana, Kamis (2/3)

Dari gunungan sampah yang ada di STO Kuta, diperkirakan total sampah yang ada, sebanyak 80 truk atau estimasi sebanyak 160 ton. Dengan jumlah sampah yang cukup banyak, pihaknya memperkiraan baru bisa selesai dibersihkan sampai 3 hari. “Sekarang tinggal di Kuta. Setelah itu, baru geser ke Jimbaran dan Kedonganan,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Sebelum Terkonfirmasi COVID-19, Sutena Sudah Jalani Vaksinasi hingga Jumlah Terkonfirmasi Baru Kembali Turun

Dikatakannya, sampah yang diangkut ini, khusus sampah kayu dan ranting, semua dibawa ke TPST Mengwi. Semua sampah kayu yang dibawa ke TPST ini kata Dwipayana, nantinya akan dicacah.

Sementara, untuk sampah plastik, masih dibawa bawa ke TPA suwung. Tapi untuk sampah plastik ini, memang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Sejak awal kemunculan sampah kiriman pada akhir Oktober 2022 lalu, hingga saat ini, total sampah kiriman yang telah dibersihkan, hampir 2000 ton. Kondisi kemunculan sampah kiriman, diperkirakan masih akan terjadi sampai bulan April 2023. “Kami perkirakan fenomena angin barat ini, baru akan berakhir satu bulan kedepan,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Tab Hotel Pertama Beroperasi di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *