Ilustrasi. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Seorang siswi SMP di Jembrana nekat mengakhiri hidup pada Rabu (15/3) sore. Diduga keputusan nekat itu diambil karena sang siswi yang baru berusia 14 tahun ini tidak terima diputus pacarnya.

Selain hasil olah TKP, polisi juga mendapati bukti petunjuk percakapan WhatsApp korban dengan seseorang yang diduga kekasihnya. Pesan itu dikirim sebelum korban ditemukan meninggal dunia di gubuk dekat rumahnya.

Remaja putri itu dalam percakapan tidak terima diputus hubungan cintanya. Lalu menegaskan janji sebelumnya kepada teman bercakapnya itu dengan mengatakan akan mati karena merasa hidupnya tak berarti lagi setelah diputus.

Baca juga:  Terdampak COVID-19, Seniman Bali Keluhkan Nihil Pendapatan

Kapolsek Negara, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa, Kamis (16/3) membenarkan adanya percakapan itu merupakan salah satu bukti petunjuk. Selain itu juga tim INAFIS telah melakukan olah TKP di lokasi gubuk korban ditemukan meninggal dunia.

Hasil pemeriksaan dokter UPTD Puskesmas Negara, tidak ditemukan tanda kekerasan dan diperkirakan korban meninggal sudah dua jam sebelum diperiksa. Sehingga dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan serta petunjuk alat bukti di TKP, sementara motif gantung diri karena frustasi diputus oleh pacarnya. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Dharma Santi Nyepi, Pj. Gubernur Bali Ajak Masyarakat Mayasa Kerthi Laksanakan Dharma Agama dan Negara
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *