GIANYAR, BALIPOST.com – Pengprov Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali, menyiapkan 5 – 6 lifter, guna berlaga di ajang Pra PON. Sejauh ini, PABSI Bali belum menyebutkan lifter yang diproyeksikan berlaga ke Pra PON, sebab harus melalui seleksi dan angkatannya memenuhi level nasional.
Ketua Umum PABSI Bali I Wayan Bun Setiady, di Gianyar, Kamis (23/3), menuturkan, pihaknya belum memutuskan sederet nama lifter Pra PON. Pasalnya, ia berprinsip, jika menurunkan atlet ke Pra PON, syarat minimal angkatannnya harus bisa bersaing ke tingkat nasional. “Agenda Pra PON angkat besi, digelar di Bandung, Jawa Barat, pada Juli mendatang,” ungkap pria yang akrab disapa Obit ini.
Dijelaskannya, pihaknya bakal menggelar Rakerprov PABSI Bali, pada April nanti. “Selama ini lifter Bali berlatih di Pengkab dan Pengkot PABSI masing- masing,” terang Obit.
Ia mengakui, untuk pelaksanaan PON XXI/2024, lifter Bali belum ada yang melapis dan menghuni Pelatnas. Obit menyebutkan, lifter Bali yang menghuni Pelatnas mulai Joko Honggono, kemudian disusul Ni Luh Sinta Darmariani, dan berikutnya Ketut “Banat” Ariana. “Pasca Banat, tidak ada lagi lifter Bali yang dipanggil Pelatnas,” ucap Obit.
Ia memaklumi, untuk PON 2024, prestasi atlet Bali perlu digenjot lebih keras lagi. Kendati demikian, pelaksanaan PON berikutnya, Obit optimis prestasi emas bagi lifter Bali. Ia pun serius menyiapkan lifter Bali ke Pra PON. Caranya, usai memutuskan lifter yang dikirim, PABSI bakal melakukan pemusatan latihan daerah (pelatda).
Pada bagian lain, Waketum PABSI Bali, Joko Honggono, mengakui lifter yang layak tampil di Pra PON memang hanya 5-6 atlet. “Kami akui regenerasi atlet sempat terputus, utamanya atlet pelatnas,” tutur Joko, yang juga pelatih tim Pra PON. (Daniel Fajry/balipost)
