Atlet panjat tebing. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kejuaraan panjat tebing tingkat SMP bakal digelar di Margarana, Tabanan, 29-31 Maret, serangkaian kegiatan Kwartir Gerakan Pramuka Bali 2023. Syaratnya, tiap kabupaten dan kota hanya diperbolehkan mengirimkan atlet panjat tebing putra (1) dan putri (1).

Binpres Pengprov FPTI Bali, Dewa Putu Galih Perdana, di Denpasar, Minggu (26/3), menerangkan, dalam rangka kegiatan Pramuka, bukan hanya melombakan cabor panjat tebing, tetapi juga panahan serta lomba lainnya. “Bagi atlet yang juara berhak mewakili Bali, ke tingkat nasional,” ucapnya.

Ia menyebutkan, sarana dan fasilitas papan panjat tersedia di Margarana, bahkan dibangun sejak 2011 silam. “Kejuaraan panjat tebing ini, khusus mempertandingkan nomor speed (kecepatan),” jelasnya.

Baca juga:  Pengkab Cabor di Tabanan Galang Dana Mandiri

Disinggung persiapan tim panjat tebing Bali ke Pra PON, Dewa Putu Galih, menegaskan, para atlet sedang berlatih intensif di klubnya masing-masing, dan mereka siap menjalani seleksi daerah. “Kami menunggu Pengprov FPTI mengadakan seleksi atlet Pra PON,” ungkapnya.

Sementara Waketum FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetia, menuturkan, Pra PON diselenggarakan di GOR Jatidiri Semarang, Jateng, Oktober. Ia merencanakan, tim PON Bali berkekuatan atlet putra (10) dan putri (10).

Hanya, menurut dia, dalam menyeleksi atlet sebaiknya langkah awal melibatkan atlet yang banyak. Misalnya, putra 15 atau 20 atlet, termasuk putrinya 15 sampai 20 atlet.

Baca juga:  Pohon Tumbang Hampir Putus Kabel Listrik

Selanjutnya, mereka ditempa latihan di Pengkab dan Pengkot FPTI masing-masing. “FPTI Bali bisa mengadakan latihan bersama seluruh calon atlet Pra PON. Sambil memantau progres kemajuan prestasi atlet,” saran Suhardi.

Berdasarkan hasil latihan berrsama, kata dia, FPTI Bali bisa merekrut atlet Pra PON, seraya mendepak atlet yang prestasinya mentok. “Hal ini bisa dilakukan dalam beberapa bulan, hingga terjaring tim definitif dan mengerucut yang dihuni atlet putra dan putri. Kekuatan tim Bali total 20 atlet putra dan putri, bisa turun full-team 16 nomor,” sebut Suhardi.

Ditanya satu-satunya atlet pelatnas asal Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi, Suhardi menjelaskan, saat ini Desak Made Rita fokus berburu tiket Olimpiade Paris 2024. Peraih emas di nomor spesialiasinya speed, pada PON XX/2021 di Papua ini, kini konsentrasi mengikuti berbagai seri kejuaraan dunia. “Desak Made Rita senantiasa turun pada seri Kejuaraaan Dunia. Tujuannya, untuk meraih poin agar bisa tampil pada hajatan multievent terakbar se-jagat raya ini, yakni Olimpiade,” tandasnya.

Baca juga:  BPBD Kerja Ekstra Tangani Banjir Akibat Tumpukan Sampah

Ia pun berharap, atlet putri asal Buleleng ini, bisa mewujudkan obsesinya berlaga di Olimpiade. “Saya kira untuk peringkat sementara dunia, Desak Made Rita bercokol di urutan 3 besar, kami mendukung supaya Desak Made Ruta bisa lolos Olimpiade,” paparnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *