Salah satu bagian ruas jalan yang rusak pada jalan Sampalan-Toya Pakeh Nusa Penida. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Meski sudah dipastikan perbaikan jalan Sampalan-Toya Pakeh dituntaskan tahun ini, tetapi faktanya proses eksekusinya masih terkesan lamban. Ini terlihat dari tidak adanya aktivitas proyek perbaikan jalan yang masuk ke dalam proses tender Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Klungkung. Hingga jelang bulan ke empat tahun ini, OPD terkait masih berkutat pada proses perencanaan, belum juga memasuki proses tender.

Wakil Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru, Selasa (28/3) mengatakan, jika ini kembali dibiarkan, usulan perbaikan jalan yang sudah diwacanakan sejak tahun 2022 tersebut terancam mundur lagi.

Dia sejak awal menyampaikan telah mengusulkan perbaikan jalan ini untuk menjadi prioritas, namun pengerjaannya terus menerus molor. Padahal, Kerusakan jalan ini sangat membahayakan pengendara. Apalagi di malam hari jalan rusak kerap menyebabkan kecelakaan.

Baca juga:  Mulai Dikerjakan, Perbaikan Dampak Banjir Akhir 2018 di Yehembang Kangin

Menurut Wayan Baru, akses jalan tersebut merupakan jalur utama aktivitas wisatawan menuju ke objek wisata yang ada di Nusa Penida. Selain itu jalan ini juga menjadi akses menuju Pelabuhan Toyapakeh-Nusa Lembongan yang padat penumpang baik wisatawan domestik mau pun mancanegara.

“Ini sudah menjadi PR sejak tahun 2022, namun sampai saat ini belum juga ditenderkan. Kok sudah mau bulan April prosesnya perencanaan terus?,” tutur Wayan Baru.

Jika hal tersebut dibiarkan, menurut Wayan Baru perbaikan jalan utama di Nusa Penida ini terancam molor lagi. Mengingat proses tender hingga mendapatkan pemenang memerlukan waktu yang tidak sedikit. Apalagi dalam pengerjaannya, pengaspalan di Nusa Penida memerlukan waktu lebih lama karena terkendala pengiriman material. Belum lagi kalau terjadi gagal tender sehingga harus tender ulang.

Baca juga:  Komisi III DPRD Denpasar Sidak Proyek Pasar Badung

“Seharusnya pengalaman sebelum-sebelumnya saat pengerjaan pengaspalan di Nusa Penida bisa menjadi pembelajaran. Kami tidak mau tahun ini gagal lagi, makanya kami harus kawal terus,” tegasnya.

Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung Made Jati Laksana, Selasa (28/3) mengatakan, proses lelang fisik tahapannya sedikit bergeser, karena banyak perencanaan yang berubah, mengikuti kondisi dan situasi terkini. Sehingga, pihaknya masih menyelesaikan perencanaan karena saat ini banyak terjadi perubahan kerusakan, sesuai dengan kondisi terkini di lapangan. Dia memastikan dan berkomitmen, ruas jalan Sampalan-Toya Pakeh bisa dikerjakan tahun ini.

“Jalan ini memang perlu segera diperbaiki dan ditambah beton kurus di pinggir jalan, untuk memudahkan kendaraan roda empat saat berpapasan,” katanya.

Baca juga:  Digitalisasi Lontar Peninggalan Leluhur, Puri Kauhan Ubud Luncurkan Website

Kerusakan jalan ini sudah dianggarkan untuk perbaikan sebesar Rp 1,2 miliar, sejak APBD Perubahan 2022. Karena anggaran turun pada APBD Perubahan, ini perlu proses perencanaan dan pelaksanaan secara bersamaan. Dimana ini perlu proses tender yang memerlukan waktu lebih kurang satu bulan dan waktu pelaksanaan sekitar tiga bulan. Melihat jalur ini cukup panjang, sisa waktu yang ada pada tahun lalu jelas tidak cukup untuk mengerjakannya sesuai ketentuan.

“Kami tetap akan usahakan untuk proses selanjutnya (tahun 2023), memulai tender lebih awal, sehingga pengerjaannya dapat waktu lebih lama. Sekarang masih dalam tahap perencanaan,” tegas Jati Laksana. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *