BANGLI, BALIPOST.com – Karya pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani akan berlangsung April. Guna mencegah terjadinya kemacetan selama berlangsungnya karya pujawali, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas menuju pura setempat.
Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto mengatakan rekayasa lalu lintas yang disiapkan secara umum sama seperti tahun sebelumnya. Arus lalulintas yang datang dari arah Singaraja diarahkan belok kanan di Simpang Tiga Belancan tembus di Simpang Empat Pludu.
Sementara arus lalulintas yang datang dari Simpang Empat Pludu menuju arah Singaraja akan diarahkan belok kiri di Simpang Tiga Belancan Bawah menuju Bukih tembus di Simpang Tiga Tenten. Sedangkan jalur Belancan bawah ke Belancan satu arah saja.
Kendaraan yang keluar dari Parkir Tunon menuju Besakih semuanya diarahkan melewati jalur paket dan di simpang empat Pludu belok kiri. Arus lalin yang datang dari arah Payangan semua pemedek harus belok kanan kecuali menuju Singaraja bisa belok kiri lewat jalur Belancan atau Bukih.
Arus yang datang dari arah Tegalalang semua pemedek menuju Pura Batur harus belok kanan ke Simpang Petung belok kiri ke jalur Penelokan. Arus yang datang dari arah Tampaksiring semua pemedek harus lurus di Simpang Petung lewat jalur Penelokan.
Tidak boleh belok ke kiri. Untuk arus lalulintas yang datang dari Simpang Katung menuju arah Singaraja harus melewati Tunon dan belok kanan di Simpang Tiga Gunung Kunyit tembus di Simpang KUD.
Rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan pada tanggal 3 hingga 19 April. Untuk mengamankan pelaksanaan karya serta menghindari adanya pemedek ataupun masyarakat umum lainnya bingung dengan rekayasa lalin tersebut, polisi akan menyiapkan 20 pos.
Ruli mengatakan selain dari kepolisian pengamanan juga melibatkan personil dari TNI, Pol PP, Dishub, Kesehatan, BPBD/Damkar dan Pecalang dengan total 445 personil.
Sementara itu sesuai dudonan karya puncak karya pujawali akan berlangsung pada Rabu (5/4) bertepatan rahinan Purnama Sasih kedasa. Rangkaian karya akan berlangsung sampai Kamis (20/4) atau selama 15 hari. (Dayu Swasrina/balipost)