DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat terutama para wisatawan untuk mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir di Kintamani dan Besakih. Potensi hujan akan terjadi pada 1-2 April 2023.
Dalam informasi cuacanya dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu (1/4), BMKG memperkirakan hujan disertai kilat/petir turun di Kintamani dan Besakih pada siang hari atau sekitar pukul 14.00 WITA sampai dengan pukul 20.00 WITA. Sementara di Ubud dan Bedugul diperkirakan hujan sedang pada rentang waktu yang sama.
BMKG juga memperkirakan hujan ringan turun di Nusa Dua, Kuta, Tanah Lot, dan Sanur pada siang hari.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama periode waktu tersebut. “Imbauan BMKG kepada masyarakat antara lain masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat/petir,” kata Cahyo.
BMKG juga memperkirakan tinggi gelombang laut di beberapa tempat wisata di Bali pada 1-2 April. Di Nusa Dua, BMKG memperkirakan tinggi gelombang laut berkisar antara 1-2 meter, di Kuta 0,5-1,5 meter, Tanah Lot 0,5-1,5 meter, dan Sanur 0,25-1,5 meter.
Tidak hanya di beberapa tempat wisata, BMKG turut mengeluarkan peringatan dini hujan disertai petir/kilat di Bali bagian barat, tengah, utara, dan timur pada 31 Maret sampai dengan 2 April.
Dalam informasi cuacanya, BMKG memprediksi selama 3 hari ke depan hujan ringan hingga hujan sedang terjadi di sebagian besar wilayah Bali. Kemudian, angin diperkirakan bertiup dari arah selatan ke barat dengan kecepatan berkisar 5-30 kilometer per jam.
BMKG juga memprediksi tinggi gelombang laut di beberapa perairan pada 31 Maret-2 April. Di perairan utara Bali, tinggi gelombang laut diperkirakan berkisar antara 0,25-1 meter, di perairan selatan Bali 0,75-2,5 meter, di Selat Bali 0,75-2,5 meter, dan di Selat Lombok 0,75-2,5 meter.
“Potensi tinggi gelombang laut dapat mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, perairan selatan Bali, dan Samudera Hindia di bagian selatan Bali,” kata Cahyo.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat terutama nelayan, pelaku kegiatan usaha bahari, dan mereka yang beraktivitas di pesisir agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali pada 31 Maret sampai dengan 2 April 2023. (kmb/balipost)