DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana perbaikan RSUD Wangaya sejatinya telah lama dirancang. Bahkan, beberapa kali telah melakukan perbaikan master plannya.
Kendala utama yang menghadang renovasi ini akibat besarnya dana yang diperlukan. Diperkirakan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, renovasi itu memerlukan dana Rp500 miliar.
Ia mengutarakan saat ini, Pemkot Denpasar berencana melakukan renovasi dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), sebagaimana diterapkan dalam pergantian pipa induk PDAM.
“Untuk RSUD Wangaya sedang kami godok dengan skema KPBU (Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha),” kata Arya Wibawa.
Pihaknya mengatakan, saat ini sudah dilakukan pembuatan feasibility study. Pembuatan feasibility study dibantu Bappenas dan Kementerian Keuangan.Ia mengatakan hal itu saat ini masih sedang berproses di Bappenas.
Target mulai perbaikan paling cepat akhir 2024 atau awal tahun 2025. Hal ini dikarenakan untuk proses KPBU ini paling cepat bisa dilaksanakan 1,5 tahun sampai 2 tahun.
Perbaikan RSUD Wangaya dalam skala besar ini merupakan salah satu program kerjanya dalam bidang kesehatan. Sebelumnya, RSUD Wangaya telah melakukan perbaikan IGD. Kondisi tersebut akibat keterbatasan jumlah bed di ruang IGD.
Direktur Utama RSUD Wangaya, Anak Agung Ngurah Widiasa mengatakan RSUD Wangaya sebelumnya hanya memiliki sebanyak 13 bed. Penambahan yang dilakukan sebanyak 5 bed.
Akibat penambahan tersebut, ruang admission dan ruang pendaftaran harus dipindah ke lobby. Ruang admission dan tempat pendaftaran lama digunakan untuk perawatan pasien IGD. Sehingga, saat ini jumlah bed yang dimiliki IGD RSUD Wangaya sebanyak 18 bed. (Asmara Putera/balipost)