SINGARAJA, BALIPOST.com – Catur Desa Adat Dalem Tamblingan yang terdiri atas Desa Gobleg, Munduk, Gesing dan Desa Umejero melaksanakan Nyepi Desa pada Kamis (6/4). Kegiatan ini digelar serangkaian Pujawali Agung di Pura Penguluan Agung di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar. Nyepi Desa yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini diyakini sebagai Pangelukatan Gumi dan menangkal wabah penyakit.
Kawasan pintu masuk menuju Desa Gobleg sejak dini hari sudah ditutup dengan portal yang dibuat oleh masyarakat setempat. Bahkan Sejumlah pecalang juga sudah berjaga.
Pangrajeg Catur Desa Adat Dalem Tamblingan I Gusti Agung Ngurah Pradnyan mengatakan sebelum pelaksanaan Nyepi Desa, Desa Munduk sebagai pusat dari Catur Dalem Tamblingan melaksanakan Upacara Pangelukatan Gumi. Pujawali Agung kali ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini merujuk pada purana atau awig desa yang ada. “Selain itu wewalungan yang dipergunakan, semisal kidang, sapi, dan babi dipergunakan untuk pecaruan,” ucapnya.
Agung juga menjelaskan Nyepi Desa yang dilaksanakan hampir sama dengan Nyepi yang dirayakan oleh seluruh umat Hindu. Hanya saja rangkaian upacara agak sedikit berbeda. “Kami di Desa Gobleg melaksanakan Pangelukatan Gumi sebelum dilaksanakannya penyipengan. Sedangkan tiga desa penyangga lain hanya sifatnya menyesuaikan,” tambahnya.
Nyepi kali ini diharapkan mampu menjaga kecusian alam semesta, menangkal gering agung tidak hanya di wilayah Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, melainkan untuk alam semesta beserta isinya. “Mudah-mudahan setelah dilaksanakannya penyipengan di Catur Desa Dalem Tamblingan, gering agung semisal COVID-19 tidak terjadi lagi. Alam semesta beserta isinya juga segera pulih,” tutupnya. (Nyoman Yudha/balipost)