DENPASAR, BALIPOST.com – Terkait Operasi Ketupat Agung 2023 Polresta Denpasar akan mengerahkan 100 personel. Operasi Ketupat Agung akan berlangsung selama 14 hari dari 18 April sampai 1 Mei 2023. Selama operasi, Wakapolresta Denpasar AKBP Wayan Jiartana mengingatkan anggotanya dalam melaksanakan tugas tersebut tidak boleh arogan dan sesua aturan saat bertindak di lapangan sehingga tidak ada komplain dari masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakapolresta Jiartana saat membuka pralatihan operasi (latpraops) Operasi Ketupat, Jumat (14/4) di Gedung Pesat Gatra Mapolresta, Denpasar. Menurut Jiartana, operasi ini digelar dalam rangka cipta kondisi kamtibmas menjelang hari Raya Idul Fitri 1444 H. Dengan demikian masyarakat merasa aman dan nyaman dalam merayakan Lebaran.
“Kepada seluruh personel yang terlibat dalam latpraops Ketupat Agung 2023 agar fokus dan memahami materi yang diberikan oleh instruktur sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik di lapangan,” tegasnya.
Wakapolresta menekankan dalam dalam pelaksanaan operasi dilaksanakan dengan humanis dan jangan sampai ada tindakan arogan. Melalui pelatihan ini agar personel paham akan dasar dan aturan bertindak di lapangan sehingga tidak ada komplain dari masyarakat.
“Pemerintah secara resmi memperbolehkan data mudik Lebaran tahun 2023 dengan tujuan terbesar masyarakat dari Bali yaitu ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat,” ujarnya.
Diperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini terjadi pada 20 April dan arus balik pada 27 April 2023. Oleh karena itu pengamanan mudik pada saat dan sesudah Lebaran, Polri melakukan langkah-langlah kesiapan untuk menentukan cara bertindak yang tepat untuk menjaga stabilitas kamtibmas maupun kamseltibcar lantas yang aman dan kondusif melalui penggelaran operasi.
“Saya yakin kita dapat memberikan yang terbaik untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Niat yang tulus dan ikhlas disertai kerja keras dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada Polri,” tutup perwira melati dua di pundak ini. (Kerta Negara/balipost)