Ilustrasi - Pekerja memanen padi menggunakan mesin di Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (10/4/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha meningkat pada triwulan I 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (14/4), mengatakan hal itu tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 11,05 persen, sedikit lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV 2022 yang 10,71 persen.

Peningkatan kinerja kegiatan usaha terindikasi pada lapangan usaha (LU) pertanian, kehutanan dan perikanan seiring dengan pola historis musim panen serta LU industri pengolahan sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, ketersediaan sarana produksi, dan kapasitas penyimpanan yang mendukung.

Baca juga:  BI Revisi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2021

Selanjutnya, kinerja LU pertambangan dan penggalian serta LU perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor juga meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan mobilitas masyarakat.

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2023 tercatat 72,33 persen, meningkat dari 71,49 persen pada triwulan sebelumnya.

Erwin menuturkan penggunaan tenaga kerja juga terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha tetap baik, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya.

Baca juga:  Lebaran, Penarikan Uang Capai Rp 3,6 Triliun

Pada triwulan II 2023, responden memperkirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 21,44 persen.

Peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada beberapa LU utama, yaitu LU pertanian seiring masih berlanjutnya panen raya dan LU pertambangan didukung oleh ketersediaan sarana produksi.

Selain itu, kinerja LU industri pengolahan juga meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan.

Sementara, kinerja LU perdagangan besar dan eceran, LU transportasi dan pergudangan, serta LU penyediaan akomodasi dan makan minum meningkat seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri 1444 H. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Hadapi Ancaman Resesi, Ciptakan Resiliensi Ekonomi dengan Fintech
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *