TABANAN, BALIPOST.com – Gempa dengan getaran keras yang durasinya cukup lama terjadi pada Jumat (14/4) sekitar pukul 17.55 WITA. BMKG menyatakan gempa berkekuatan 6,9 SR itu episenternya terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di Laut Jawa pada jarak 65 km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km.
Gempa ini ternyata menyebabkan korban jiwa di Tabanan. Dari informasi yang dihimpun, bocah berusia 6 tahun bernama Sang Ayu Made Putri Liani Maheswari beralamat di Kecamatan Marga meninggal. Ia diduga terkejut karena getaran gempa keras tersebut.
Terkait informasi ini, Kasi Humas Polres Tabanan AKP Nyoman Subagia seizin Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes membenarkan. Ia mengatakan, saat kejadian korban sedang duduk bersama ayahnya di teras rumah.
Korban merasa panik dan menjerit histeris saat gempa terjadi. Korban kemudian tidak sadarkan diri dan tidak dapat dibangunkan.
Ayah korban, Sang Putu Juliarsana, membawa korban ke klinik di Desa Batan Nyuh, Marga. Setelah diperiksa oleh tim medis, korban langsung diarahkan ke Rumah Sakit Tabanan menggunakan ambulans klinik.
Sayangnya, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia setibanya di RS Tabanan. “Dari keterangan ayah korban, korban tidak memiliki riwayat sakit jantung atau penyakit lainnya. Keluarga korban juga menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” jelasnya.
Saat ini, jenazah korban dititipkan di ruang jenazah Rumah Sakit Tabanan. Keluarga korban telah memutuskan untuk membawa jenazah korban ke kampung asalnya di Banjar Prasangyang, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, untuk dilakukan proses pemakaman pada Minggu (16/4).
Sementara itu Plt. Kalaksa BPBD Tabanan, Srinada Giri juga membenarkan. Ia mengatakan ada satu korban jiwa akibat dampak gempa yang pusatnya berada di Laut Jawa tersebut. (Puspawati/balipost)