TANGERANG, BALIPOST.com – Sebanyak 111 warga negara Indonesia (WNI) di Port Sudan ke Jeddah, Arab Saudi, Jumat (28/4), akan dilakukan evakuasi oleh Tim dari TNI.
Selanjutnya, rombongan terakhir itu akan dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia pada Minggu (30/4) dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara Boeing A-7305 tipe 737-400.
“Pesawat TNI AU yang kemarin saya berangkatkan, Boeing 737, sudah melaksanakan dua kali sorti evakuasi, 100 orang per sorti (penerbangan pesawat militer untuk misi tertentu). Tinggal hari ini dan mudah-mudahan situasi aman; tinggal 111 (WNI) tadi, mudah-mudahan bisa terangkut juga,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (28/4).
Yudo berharap evakuasi berjalan lancar sampai tahap terakhir dan semua WNI dapat kembali ke Indonesia dengan selamat. “Mudah-mudahan semuanya lancar, yang kemarin kami siapkan dengan baik bisa kembali ke Indonesia dengan selamat,” tambahnya.
Sebelumnya, Yudo menjelaskan evakuasi via udara terpusat di Port Sudan karena waktu tempuh dari kota pelabuhan itu lebih singkat daripada dari Khartoum, Ibu Kota Sudan. Penerbangan dari Port Sudan ke Jeddah menghabiskan waktu 45 menit, sementara dari Khartoum ke Jeddah memakan waktu 1,5 jam.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan bahwa evakuasi dan pemulangan WNI dari Sudan ke Indonesia dilakukan secara estafet dan bertahap.
Dari 897 WNI yang dievakuasi, sebanyak 385 di antaranya telah tiba di Indonesia, Jumat pagi, pukul 05.46 WIB. Rombongan pertama yang dipulangkan itu terdiri atas 248 perempuan dan 137 laki-laki, di mana di antaranya terdapat 43 anak-anak.
Rombongan kedua akan dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia, Sabtu (29/4), dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada Minggu (30/4); sementara rombongan terakhir, yang menjadi penutup evakuasi, akan pulang ke Indonesia dari Jeddah pada Minggu.
“Per saat ini, tinggal 111 WNI yang masih di Port Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah dengan pesawat TNI AU,” kata Retno.
Dia menambahkan evakuasi tersebut berlangsung secara estafet karena merespons situasi di lapangan yang cair dan dinamis. “Evakuasi kali ini menggunakan pola evakuasi secara estafet, dimulai dengan evakuasi jalan darat dari Khartoum ke Port Sudan, dan dari Port Sudan ke Jeddah via laut dan udara, dan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia,” ujarnya. (Kmb/Balipost)