Gong kebyar anak-anak duta Badung unjuk kebolehan serangkaian Pesta Kesenian Bali ke-41 di panggung terbuka Arda Candra Taman Budaya Art Centre Denpasar, Jumat (21/6/2019). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung, mulai mempersiapkan duta kesenian untuk berpartisipasi dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45. Pemkab setempat telah menganggarkan hingga Rp 4 miliar untuk mensukseskan perhelatan budaya yang akan digelar pada 18 Juni-16 Juli 2023 ini.

Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha mengatakan, anggara yang disiapkan untuk membiayai seluruh kegiatan selama PKB. “Anggaran secara keseluruhan hampir Rp 4 miliar. Sementara untuk pawai pembukaan itu sekitar Rp 100 juta. Itu untuk pakaian, latihan, peralatan, dan transportasi. Jadi semua untuk itu, termasuk nanti biaya rias,” ujar Sudarwitha, Jumat (5/5).

Baca juga:  Kakak-adik Tewas Terseret Arus di Seminyak

Menurutnya, dalam pembukaan PKB ke-45 akan ditampilkan sesuai tema, Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi. Sehingga alur cerita akan saling terkait dengan kabupaten/kota lainnya.

Pemkab Badung pun akan menampilkan Tari Maskot Sekar Jepun. “Untuk Kabupaten Badung akan mengangkat perkembangan kepariwisataan, khususnya di Kuta dikaitkan dengan adanya pantai, jadi keekonomiannya itu. Sekilas itu sekitar 7 menit,” terangnya.

Dikatakan, penampilan dalam pawai tidak lagi mengangkat tradisi yang ada di Badung. Seperti sebelumnya tradisi Siat Yeh, dari Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan. Namun, dalam PKB kali ini akan menonjolkan kepariwisataan.

Baca juga:  Tentukan Kursi Pimpinan DPRD Badung, Petinggi Partai Ajukan Kandidat ke Pusat

“Ada tradisi yang di Kuta kalau tidak salah pemuliaan Dewa Baruna, tetapi sifatnya rekrontruksi. Ada tarian maskot yang dimiliki Kelurahan Legian, tetapi tidak menari. Artinya kostumnya seperti itu,” ungkapnya.

Dalam pembukaan PKB 2023, mantan Camat Petang ini menyebutkan akan melibatkan sekitar 200 orang. Jumlah ini telah sesuai dengan ketentuan yaitu 100-200 orang. “Nanti akan ada seorang bule asal Belanda yang datang dan beinteraksi dengan masyarakat. Begitulah lakonnya. Kurang lebih menceritakan pantai Kuta yang pertama kali ditemukan wisatawan,” paparnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  KPPS di Badung Mulai Jalani Rapid Test, Ini Kebijakannya Jika Positif COVID-19
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *