DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan Bali dengan sektor pariwisatanya perlu berbenah dan mengembangkan eco tourism demi lingkungan yang berkelanjutan. Setidaknya, lewat ekopariwisata diharapkan memberi kualitas dan makna bagi pelancong dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Deputi Kepala BI KPw BI Bali GA. Diah Utari mengatakan, untuk meminimalkan risiko dampak dari pariwisata yang kebablasan, BI merekomendasikan pariwisata berkualitas yaitu pariwisata yang dapat memberikan pengalaman unik, keberlanjutan, dan memberi manfaat bagi masyarakat, memperhatikan masyarakat dan budaya sekitar serta inklusif. “Dalam konsep ini pariwisata bisa dinikmati semua golongan masyarakat,” ujarnya.
Duta Besar Keliling RI Wilayah Pasifik Tantowi Yahya menambahkan, masa depan pariwisata Bali adalah sustainable. Namun sustainability memiliki tantangan yaitu mengimplementasikan eco tourism. “Produk yang sustainable itu mahal. Trend global, produk sustainable paling dicari. Kalau engga sustainable, engga laku,” ujarnya.
Ia menyebut selain sustainable, tantangan ke depan adalah digital, inklusif, dan teknologi. Tantangan itu yang harus dijawab.
Ia melihat New Zealand, negara yang telah menerapkan sustainable tourism, sangat baik. Jika Bali dibiarkan over turis terus menerus, lama kelamaan akan terjadi perubahan perilaku konsumen, ethical destinasi pariwisata, dan yang paling bahaya adalah infiltrasi budaya mengancam dan mematikan budaya setempat. (Citta Maya/balipost)