Desa Sidakarya dalam rangka peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong dan juga HUT ke-41 Desa, Kamis (18/5) menggelar kegiatan bersih-bersih di kawasan Manggrove. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya penghijauan dalam rangka menjaga lingkungan dilakukan oleh warga. Salah satunya seperti yang digelar oleh Desa Sidakarya dalam rangka peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong dan juga HUT ke-41 Desa, Kamis (18/5) di kawasan Manggrove.

Dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai Desa Adat, Desa Dinas Sidakarya, Badan Permasyarakatan Desa (BPD), Kerthi Bali Sejahtera (KBS), LPM, kelompok nelayan, dan tokoh muda Desa Sidakarya. Perbekel Desa Sidakarya Wayan Madrayasa menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar acara penghijauan dan bersih-bersih pantai, selain dalam rangka HUT Desa, agar masyarakat lebih memahami potensi pantai dalam kegiatan keagamaan. “Supaya masyarakat semakin tahu dan paham bahwa inilah pantai Desa Sidakarya yang bisa kita gunakan untuk kegiatan keagamaan,” jelasnya.

Baca juga:  Ny Putri Koster Sosialisasikan Perpustakaan Digital Sebagai “Rumah” Pencari Ilmu

Menurutnya, saat ini akses yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Mengingat, untuk menuju kawasan Manggrove masih tergolong sulit. Yakni harus menggunakan jukung melalui desa sebelah yakni Sanur Kauh. Begitu juga dengan kondisi pantai terisolir, bahkan banyak sampah dan manggrove yang kering. Desa Sidakarya telah menyampaikan aspirasinya terkait akses menuju pantai.

“Kita sudah membuat permohonan ke Provinsi supaya Bapak Gubernur terketuk hatinya untuk segera merealisasikan akses untuk masuk ke pantai niki,” harapnya.

Madrayasa menegaskan, Desa Sidakarya sangat mendukung program-program dari pemerintah. Terlebih dengan penataan kawasan dan akses menuju pantai. Ditambah lagi dengan rencana pembangunan Terminal LNG. “Apapun program dari pemerintah ini, kami sangat mendukung sekali. Apalagi dalam kaitannya penataan (kawasan) ini,” akunya.

Baca juga:  Gaun Bridal Bertema "Plain" untuk Pernikahan Makin Diminati

Mengenai Terminal LNG, Perbekel periode 2019-2025 ini menegaskan bahwa Desa Sidakarya sangat mendukung program tersebut. Sesuai dengan kesepakatan yang tertuang antara Desa Serangan, Sesetan, Sidakarya, dan Sanur Kauh. Alasannya, dengan adanya pembangunan tersebut, tentunya akan dilakukan penataan kawasan dan akses masuk. Selain itu juga akan memiliki dampak positif baik itu secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

“Kami sangat mendukung. Selain akses tadi, disamping itu berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan generasi muda kita kedepannya,” tandasnya.

Baca juga:  Genjot Pertumbuhan UMKM, Perbankan di Bali Ditarget Salurkan KUR Rp 1,8 Triliun

Adanya pembangunan Terminal LNG merupakan salah satu upaya dalam mandiri energi. Oleh karena itu, Desa Sidakarya mendesak agar segera dilakukan penataan Pantai Sidakarya dan merealisasikan pembangunan Terminal LNG tersebut. “LNG ini sangat kita butuhkan untuk mengurangi pasokan listrik dari luar Bali. Kami sudah melakukan aksi damai dengan pemasangan baliho pada Bulan April lalu sebagai bentuk dukungan. Apa yang kami lakukan ini sudah kami Parum-kan bersama tokoh-tokoh masyarakat kami. Masyarakat sangat mendukung sekali, berharap secepatnya direalisasikan,” tegasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *