Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri Halal Bihalal di Loloan, Minggu (21/5). (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wabup IGN Patriana Krisna dan Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi menghadiri Acara Halal Bihalal dan Silaturahmi yang digelar oleh Pemuda Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana dan Pemuda Kelurahan Loloan Barat Kecamatan Negara. Halal bihalal digelar di atas Jembatan Syarif Tua Loloan, Kabupaten Jembrana, Minggu (21/5) sore dengan mengusung tema “Merajut Bahagia Bersama Menuju Jembrana
Emas 2026”

Kehadiran Bupati Jembrana dan Wakil Bupati Jembrana disambut dengan penampilan kesenian Janturan dan Pencaksilat. Sebagai bagian dari tradisi masyarakat melayu, Bupati Tamba sempat berbalas pantun dengan pemuda Loloan, bentuk sambutan selamat datang. Selain atraksi budaya, silaturahmi Loloan kali ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan
bagi insan yang dengan teguh mempertahankan adat budaya dan tradisi loloan.

Silaturrahmi dan Halal Bihalal tersebut bertujuan untuk mempererat menjalin hubungan tali persaudaraan. Selain itu juga kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemuda Loloan Timur dan Loloan Barat kepada pemerintah Kabupaten Jembrana guna menyongsong Jembrana Emas 2026. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan dan dapat dukungan dari Pemkab Jembrana.

Baca juga:  Dari Pegawai PDAM Terseret Arus Tukad Ayung hingga Hukuman Eka Wiryastuti Naik

“Kegiatan ini merupakan wujud Silahturahmi dan meneguhkan rasa toleransi antar umat beragama. Kami juga melibatkan pemuda, masyarakat, tokoh Loloan Barat dan Loloan Timur, perwakilan tokoh lintas agama,“ terang Galih Firmansyah.

Lebih lanjut, Mewakili pemuda Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur, Galih Firmansyah mengatakan melalui kegiatan ini, pihaknya bisa mempertunjukkan seni budaya dan kuliner khas kampung melayu Loloan yang dikemas dalam wadah kegiatan halal bihalal. “Pementasan kesenian ini untuk halal bihalal yang ke 2 cukup unik dimana pementasan kesenian janturan (kolaborasi), kesenian pementasan janturan merupakan kesenian yang digunakan atau yang ada pada masa lalu (seni yang hilang) memadukan antara jegog dan adrah. Dimana jegog dan adrah ini di janturkan/dibenturkan, benturan dalam arti musik yang di iringi dengan gerakan seperti pencak silat, ngibing dan kolaborasi lainnya,“ jelas Galih.

Baca juga:  Menggelandang dan Tak Beridentitas, Gerombolan Bertato dari Jawa Dipulangkan

Sementara Bupati Tamba memaknai kegiatan hari ini sebagai rasa syukur di Jembrana untuk menjaga kerukunan, rasa kesatuan dan persatuan yang sudah terjalin dengan baik. Karena itu Ia merasa bangga atas peran serta pemuda Loloan, terlebih silaturrahmi ini, diadakan di atas Jembatan bersejarah Syarif Tua.

“Tempat ini sangat bersejarah karena berada di atas aliran sungai Ijogading. Sungai perlintasan masuknya sejarah islam ke Jembrana,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah itu.

Selain itu, Bupati Tamba ingin menciptakan cerita yang menarik di atas jembatan Syarif Tua sebagai saksi dilaksanakannya halal bihalal yang kedua kalinya. “Mudah-mudahan ini menjadi satu tren budaya yang harus kita tetapkan baik itu generasi yang akan datang, sehingga rasa akulturasi budaya kita merasa bersatu dari sekian umat yang ada di Jembrana bersatu padu membangun kabupaten Jembrana,” katanya.

Baca juga:  Kecelakaan di Buleleng, Syahbandar Gilimanuk Meninggal

Bupati harap kegiatan ini dapat terus berlanjut, menurutnya tempat tersebut sangat strategis menggabungkan antara kelurahan loloan barat dan loloan timur. “Saya harap ini akan bisa terus berlanjut dan tempatnya sudah sangat strategis, di sini dulu ada cerita yang sangat menarik sebagai pangkalan pelabuhan pada jaman datuk-datuk kita dulu, jaman masuknya sejarah Islam pertama kali ke Jembrana di sekitaran muara ini sejarah itu di bangun. Kita sebagai generasi wajib bagaimana membangkitkan nilai sejarah persatuan dan kesatuan hari ini ada di Jembrana,” tandasnya (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *