Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Down syndrome adalah suatu kondisi ketika seorang anak dilahirkan dengan salinan kromosom yang berlebih dari kromosom 21. Kondisi ini dapat membuat tumbuh kembang anak terhambat, sehingga kesulitan belajar dan mempengaruhi kecerdasannya di sekolah.

Beberapa ciri fisik yang dimiliki penderita Down syndrome yakni leher pendek, ukuran kepala kecil, muka sedikit rata, bentuk mata yang khas, tubuh pendek, dan berjari pendek. Beberapa anak yang terlahir dengan kondisi ini juga mengalami penyakit jantung bawaan, gangguan pendengaran, dan masalah tiroid.

Sayangnya, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab janin mengalami kelainan tersebut, tetapi ada beberapa factor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita melahirkan anak Down syndrome, misalnya malnutrisi saat hamil atau kelainan genetik.

Baca juga:  Bangli Rancang 7 Zona Hijau COVID-19, Sosialisasi dan Jadwal Vaksinasinya Belum Jelas

Ketahui beragam tanda-tanda hamil bayi Down syndrome berikut, dilansir dari berbagai sumber :

1. Tanda Hamil Bayi Down Syndrome dari USG

– Ciri-ciri tertentu yang terdeteksi selama pemeriksaan USG trimester kedua adalah tanda hamil Down syndrome yang potensial.

Beberapa di antaranya, yakni:

– Peningkatan ketebalan bagian belakang leher
– Bintik- bitnik terang di jantung
– Ventrikel otak yang melebar
– Tulang hidung yang tidak ada atau kecil
– Tulang paha yang pendek dari biasanya
– Pembengkakan ginjal ringan
– Berat dan Panjang tubuh di bawah standar
– Bentuk kepala kecil

Baca juga:  Muncul Kekhawatiran Beda Merek Vaksin dalam Pemberian Dosis I dan II, Kadiskes Bali Terangkan Ini

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang memiliki bayi dengan Down syndrome, seperti :

2. Usia Ibu Hamil

Wanita hamil usia di atas 35 tahun berisiko melahirkan bayi dengan Down syndrome. Hal ini di duga. Hal ini menyebabkan kualitas sel telurnya menurun yg disebabkam semakin tuanya usia wanita.

Meski demikian, hal tersebut belum bisa dijadikan patokan utama melahirkan Down syndrome.

3. Merokok dan Mengonsumsi Alcohol Berlebihan Saat Hamil

Ibu hamil yang sering mengonsumsi alcohol atau merokok juga dikatakan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengandung dengan Down syndrome. Hal ini dapat membuat komponen genetic atau DNA janin lebih rentan rusak dan tidak berbentuk dengan sempurna, sehingga mengalami Down syndrome.

Baca juga:  Seluruh Kabupaten/Kota Berlakukan KTR, Pencapaiannya Cukup Bagus

4. Kekurangan Gizi Saat Hamil

Menurut beberapa riset Kesehatan, ibu yang kekurangan nutrisi tertentu, seperti folat, protein, zat besi, vitamin D, dan omega-3, dikatakan berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan Down syndrome.

5. Riwayat Medis dengan Kelainan Kromosom

Ibu atau ayah pengidap kelainan kromosom berisiko memiliki bayi dengan Down syndrome. Penelitian juga menenmukan bahwa risiko ayah atau ibu dengan Down syndrome memiliki anak yang juga Down syndrome meningkat hingga 35 persen. (Sinta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *