DENPASAR, BALIPOST.com – Bali menjadi tuan rumah Pra PON kite surfing, di Sanur, Juli. Kite surfing tergolong cabor baru yang dipertandingkan di PON, sehingga beberapa provinsi lain belum siap atletnya. Untuk itu, Bali siap memasok atlet kite surfing demi dipertandingkan pada PON XXI/2024, di Sumut dan Aceh.
Sekum Porlasi Bali, Wayan Sujana, di Denpasar, Kamis (25/5), menerangkan, kite surfing bakal dilombakan di PON, dan syaratnya minimal kontestannya 6 provinsi termasuk tuan rumah. Ia menyebutkan, yang punya atlet kite surfing hanya Jabar, Banten, Sulut, dan Aceh. “Provinsi lain belum memiliki atlet kite surfing, sehingga Bali siap membagi-bagi atlet ke daerah lain, khususnya atlet yang nonjuara,” ucapnya.
Sujana mengakui, selama ini Bali sering menggelar lomba kite surfing, yang melibatkan peserta wisman. Ketua Umum Porlasi Bali I Gusti Made Oka Sulaksana, berharap supaya tambahan kelas kite surfing dilombakan di PON. Pasalnya, peluang Bali mendulang emas lebih terbuka, sebab cabor ini berkembang pesat sejak lama di Pulau Dewata.
Sekum yang merangkap pelatih, Sujana menegaskan, pihaknya telah mempresentasikan dengan target 6 emas. Karena itu, cabor ini perlu dikawal sejak menjelang Pra PON, utamanya menyangkut dukungan peralatan dan dana. “Kami tidak punya alat kite surfing dan IQ foil,” keluhnya.
Selain itu, Porlasi Bali juga siap melakoni try out dengan berpartisipasi, pada kejuaraan di Pantai Anyer, Banten, Agustus. Jika dikucurkan dana cukup, pihaknya siap menerjunkan peselancar di nomor techno (2 atlet), hobby (2 atlet), IQ foil (1), RSX (1), berikut ofisial (2), totalnya 8 orang. “Kami ingin menurunkan atlet ini, sekaligus seleksi untuk Pra PON,” jelasnya.
Pra PON sendiri diselenggarakan di DKI, September. “Jadi, Porlasi menghelat 2 kali Pra PON di Bali dan Ibu Kota, yang melombakan selancar angin, hobby cat, dan optimis,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)