Ilustrasi. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kesehatan penting untuk dijaga. Sebab, tubuh yang sehat selain membuat kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari tentunya bisa menghemat pengeluaran untuk biaya pengobatan.

Tak cuma COVID-19, seiring melandainya pandemi, kita juga perlu mewaspadai 5 penyakit ini :

1. Hepatitis Akut pada Anak

Hepatitis merupakan peradangan pada hati atau liver. Disebabkan berbagai hal, mulai dari virus, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun bahkan cacing hati. Dikutip dari situs Alodokter, penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau telah terjadi gangguan fungsi hati.

Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.

Gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis adalah mual dan muntah, demam, mudah lelah, feses berwarna pucat, urine berwarna gelap, nyeri perut, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Hepatitis akut ini juga terdeteksi di Indonesia. Penyakit yang mulai heboh pada Mei 2022 itu menimbulkan ketakutan di kalangan orang tua. Pasalnya, anak-anaklah yang menjadi korban utama.

Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab hepatitis akut misterius ini. Tapi, banyak juga yang menduga bahwa penyakit ini erat kaitannya dengan Covid-19.

Baca juga:  Soal Pasien Anak Ditolak di Padangbai, Ini Klarifikasi Bendesa Adat

2. Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan di ginjal, atau penyumbatan di saluran urine. Gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan ginjal permanen.

Penyebab gagal ginjal akut sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal (prerenal), kerusakan di ginjal itu sendiri, hingga penyumbatan di aliran urine (postrenal).

Gagal ginjal akut juga tiba-tiba muncul dan menyerang banyak anak usia 6 bulan sampai 18 tahun di Indonesia. Setelah ditelusuri, hingga dipastikan bahwa biang keroknya adalah etilen glikol dan dietilen glikol yang ditemukan di obat sirup. Banyak produsen obat sirup anak menarik produksi mereka untuk memastikan keamanan obat-obatan yang dijajakan pada anak.

Saat ini, kasus tersebut sudah tertangani. Tak ditemukan lagi kasus gagal ginjal akut pada anak. Tetapi kendati demikian tidak boleh lengah karena penyakit ini tentu sewaktu-waktu bisa menyerang diluar dari obat-obatan yang menyebabkan.

3. Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang sekarang terjadi di Indonesia berdampak pada peningkatan penyebaran atau kejadian penyakit seperti tular vector (DBD dan Malaria), tular udara (Pneumonia), tular air (Diare), serta penyakit sensitive iklim lainnya pada penduduk.

Baca juga:  Pandemi COVID-19 Masih Melanda, Bali Tak Perlu Khawatir Kedatangan Wisatawan China

Dikutip dari https://healthgrid.com, perubahan iklim memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan lebih penting, perubahan iklim akan semakin parah sepanjang abad ini.

Kita bisa menangani atau mengurangi dampak dari perubahan iklim, seperti makan lebih sehat dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit akibat perubahan iklim.

4. Polio

Virus polio merupakan virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus. Tidak mengenal umur polio dapat menyerang siapapun, tetapu polio utamannya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Dikutip dari www.infeksimerging.com, gejala Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.

2. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.

3. Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah srast dan massa otot tubuh menurun.

Baca juga:  Tak Bersifat Fatal, Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri

Polio memang bukan penyakit baru. Tapi, penyakit ini sudah lama hilang dari Indonesia sejak vaksinasi dan imunisasi gencar dilakukan. Kendati demikian perlu menjadi perhatian, terutama bagi orangtua. Sehingga, bila ada sesuatu yang janggal pada buah hatinya bisa segera dibawa ke RS untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

5. Diabetes Anak

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang pada segala usia bahkan termasuk anak-anak. Dilansir dari www.ekahospital.com, gejala diabetes pada anak hampir tidak dirasakan secara pasti. Jika terdapat gejala, diabetes pada anak terbilang sangat umum dan mirip, baik tipe 1 maupun tipe 2.

Gejala diabetes pada anak yang mungkin muncul adalah sering buang air kecil dan kadang mengompol,
sering haus akibat sering buang air kecil, merasa lapar yang berlebihan, penurunan berat badan yang drastis,
penglihatan kabur, tubuh lemah dan lesu, kulit menghitam biasanya di bagian leher, ketiak, dan selangkangan, serta infeksi pada luka yang sulit sembuh.

Penting bagi kita untuk menjaga serta mengatur pola makan serta rutin berolahraga. Sebab, hal itu memberikan dampak yang baik sehingga kita bisa senantiasa sehat. (Wulan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *