DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat empat atlet disabilitas asal Bali, berlaga pada hajatan multievent bagi atlet difabel se-Asia Tenggara, yakni ASEAN Para Games (APG) XII/2023, di Phnom Penh, Kamboja, 3-9 Juni. Mereka adalah dua atlet angkat berat yang namanya kebetulan sama persis, Ni Nengah Widiasih turun di kelas 45 kg dan 86 kg, Ni Made Arianti Putri lari 100 meter, serta Komang Supartha, atlet basket kursi roda.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Bali, Nyoman Darma Wijaya, di Denpasar, Kamis (1/6), menuturkan, dua atlet difabel yang kebetulan namanya sama, Ni Nengah Widiasih ditargetkan mendulang medali emas. “Yang membedakan, Widiasih kelas 45 kg asal Karangasem, sedangkan Widiasih kelas 86 kg, dari Gianyar,” ucapnya.
Selain itu, pelari Ni Made Arianti Putri, yang assl Denpasar juga diharapkan membawa pulang medali perak, termasuk Komang Supartha yang asal Badung, turun di basket kursi roda 3 on 3 dan 5 X 5. “Kami ingjn Komang Supartha ikut andil menyumbang medali untuk timnas Merah-Putih,” terangnya.
Sementara Humas NPC Bali I Gusti Nyoman Setiawan, mengakui, sebelumnya 4 atlet basket kursi roda Bali, yang memghuni pelatnas. Hanya, 3 atlet asal Bali kalah bersaing, dan diberlakukan sistem promosi serta degradari, akhirnya 3 pebasket dipulangkan. “Mereka ini cukup lama berlatih di pelatnas Solo, pasca Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Papua,” ungkap Setiawan.
Ia mengemukakan, selama ini pola pembinaan atlet disabilitas di Bali, ditangani pengkot dan pengkab NPC setempqt. Selanjtnya, para atlet bertanding pada hajatan multievent Pekan Paralimpiade Provinsi (Peparprov). “Bagi atlet yang. berjaya di Peparprov, berhak mewakili Bali ke Peparnas,” jelasnya. (Daniel Fajry/balipost)