DENPASAR, BALIPOST.com – Harga telur terus mengalami kenaikan. Akibatnya permintaan terhadap bahan pangan ini pun mengalami penurunan.
Salah satu pedagang, Wayan Putra, Rabu (7/6), mengatakan kenaikan harga telur sejak sebulan lalu. “Per kerat sekitar Rp 58.000 untuk ukuran tanggung dan Rp 62.000 untuk telur ukuran jumbo,” jelasnya.
Pedagang yang telah berjualan 25 tahun di Pasar Kreneng itu menjelaskan sebelum kenaikan sebulan lalu, harga telur memang belum beranjak turun. Pria yang juga berjualan beragam bahan pangan ini mengatakan harga telur sebelum kenaikan mencapai Rp 50 hingga Rp 55 ribu per kerat.
Ia pun mengungkapkan bahwa keuntungan yang didapat dari berjualan telur tergantung dari permintaan. Saat ini, konsumen cenderung mengurangi jumlah pembelian telur, bahkan hingga setengahnya.
“Tergantung dari pembelinya, tapi biasa saya hanya ambil lima kerat telur,” ucap pria asal Karangasem yang berdomisili di Yangbatu itu.
Terkait alasan di balik tingginya harga telur, ia menduga karena harga pakan ternak yang naik. (Wulan/balipost)