seminar “Kesehatan Integrasi Pelayanan Kesehatan dengan Herbal Tradisional dan Modern” di RSUD Bali Mandara. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Bali yang merupakan destinasi internasional menjadi etalase dalam pengenalan jamu dan obat herbal ke warga negara asing (WNA). Upaya ini dilakukan Sido Muncul yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara.

Menurut Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, Kamis (15/6), pihaknya berupaya mengenalkan jamu dan obat herbal modern sebagai alternatif pengobatan kepada turis asing di Bali. Perkenalan tersebut direalisasikan melalui kerja sama dengan RSUD Bali Mandara.

“Bali menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan obat-obatan herbal kepada Warga Negara Asing (WNA),” kata Irwan dikutip dari rilisnya terkait seminar “Kesehatan Integrasi Pelayanan Kesehatan dengan Herbal Tradisional dan Modern” di RSUD Bali Mandara.

Baca juga:  Kris Aquino Syuting Iklan di Yogya dan Semarang

Ia menjelaskan pada tahap awal didirikan Kios Sehat Sido Muncul Natural di RSUD Bali Mandara sebagai perkenalan obat tradisional kepada pengunjung dan pasien. Selanjutnya, bekerja sama dengan ahli obat tradisional, pihaknya mengembangkan pusat pengolahan pasca-panen tanaman obat di Bali.

Irwan mengatakan, seminar tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman sekaligus memberi edukasi terkait integrasi antara pengobatan tradisional dengan konvensional dalam dunia kesehatan. Selain itu, pihaknya juga ingin mengajak Gotra Pangusada–organisasi pengobatan tradisional di Bali–untuk berbagi ilmu dan pengalaman terkait pengolahan pascapanen tanaman obat.

Baca juga:  Kuku Bima Operasi Gratis 50 Penderita Sumbing Bibir di Bogor

“Kami juga bersama-sama saling berbagi dengan Gotra Pangusada supaya sinergi pengobatan obat alam Indonesia jamu bisa menjadi pilihan, dan Bali menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan obat-obatan herbal kepada Warga Negara Asing (WNA),” kata Irwan.

Seminar yang diikuti oleh para praktisi kesehatan ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali. Sebelumnya dilakukan di RSUD Bung Karno Solo.

Selain Irwan, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia Sp.PD-KR memaparkan pengalaman integrasi Pelayanan Kesehatan Tradisional di Yogyakarta, Bali, dan Indonesia.

Baca juga:  Waspada COVID-19, Disdikpora Badung Belum Liburkan Sekolah

Sementara itu, Direktur Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya, MPPM, mengatakan RSUD Bali Mandara menyambut baik kolaborasi yang dibangun. “Kami (RSUD Bali Mandara) sudah mengaplikasikan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional tersebut sudah diintegrasikan dan semakin menguatkan pelayanan kesehatan yang ada,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *