JAKARTA, BALIPOST. com – Selama lima hari mengadakan kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito berupaya memperdalam pemahaman mengenai keberagaman masyarakat dan budaya Indonesia
“Seperti yang dikatakan Presiden (Presiden RI Joko Widodo), kunjungan ke Indonesia ini merupakan kunjungan pertama kami. Selama kami tinggal, kami dapat memperdalam pemahaman kami tentang masyarakat dan budaya negara Anda yang beragam,” kata Kaisar Naruhito dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi di Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (18/6).
Kaisar Naruhito menjelaskan, selama berada di Indonesia, dirinya menambah pemahaman mengenai sejarah Indonesia dan sejarah upaya-upaya untuk mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia. Dia berharap persahabatan antara Jepang dan Indonesia terus berkembang.
“Ini merupakan kesempatan yang baik. Saya juga sangat berharap bahwa pertukaran antara kaum muda dari kedua negara akan mengarah pada pengembangan lebih lanjut hubungan persahabatan antara kedua negara kita,” kata dia.
Kaisar Naruhito merasakan sambutan hangat yang diberikan langsung Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi kepada dirinya dan Permaisuri Masako di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kaisar Jepang mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Presiden Jokowi, termasuk kegiatan melihat berbagai koleksi anggrek di Kebun Raya Bogor.
“(Presiden Jokowi dan Ibu Iriana) Mengajak kami berkeliling melihat kebun raya dan memperlihatkan kami berbagai anggrek secara mendetail. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Anda,” ujarnya.
Kaisar menyampaikan harapan agar Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana senantiasa selalu diberikan kesehatan.
Kaisar Naruhito mengunjungi Indonesia atas undangan Presiden Indonesia Joko Widodo yang berkunjung ke Jepang pada Juli 2022.
Kunjungan Kaisar bertepatan dengan Peringatan 65 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang, serta Peringatan 50 Tahun Kerja Sama Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang. (Kmb/Balipost)