Ilustrasi. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Seekor anjing diduga rabies menyerang belasan warga di Banjar Batur Selatan, Desa Batur Selatan, Kintamani, Senin (19/6). Akibat kejadian itu, warga mengalami luka gigitan pada tangan dan kaki.

Pascamenerima laporan kejadian tersebut, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel otak anjing pengigit guna dilakukan uji laboratorium. Kelian Banjar Dinas Batur Selatan I Nyoman Eka Cakra mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WITA.

Anjing pengigit itu merupakan anjing peliharaan milik salah seorang warga setempat. Anjing itu secara tiba-tiba menyerang warga yang sedang berjalan di seputaran gang dan jalan raya.

Baca juga:  Puncak Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur Berlangsung Pekan Depan

Anjing tersebut juga masuk ke rumah-rumah dan mengigit warga. “Ada sekitar 15 warga yang digigit anjing. Ada di bagian kaki, ada di tangan,” kata Cakra dihubungi Senin siang.

Warga yang melihat kejadian itu langsung mengejar anjing tersebut dan membunuhnya. Sementara belasan warga yang jadi korban gigitan anjing sudah dibawa ke puskesmas untuk mendapat penanganan.

Cakra mengatakan sekitar pukul 07.30 WITA, petugas dari Dinas PKP Kabupaten Bangli langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel otak anjing pengigit. Petugas juga melakukan eliminasi terhadap beberapa ekor anjing yang diduga sempat kontak dengan anjing tersebut. “Ada sekitar empat ekor anjing yang dieliminasi,” katanya.

Baca juga:  Dua Desa di Denpasar Ini Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Pasca kejadian itu, Cakra mengaku pihaknya resah dengan keberadaan anjing liar di wilayah Batur Selatan. Untuk itu pihaknya memohon kepada dinas terkait untuk melakukan eliminasi terhadap anjing liar. “Apalagi di parkiran tunon. Disana banyak ada anjing liar karena banyak yang buang anjing di hutan,” kata Cakra.

Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma membenarkan bahwa pihaknya sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengambilan sampel otak anjing pengigit. Pihaknya juga sudah mengeliminasi dan mengambil sampel otak empat ekor anjing lainnya yang diduga sempat kontak dengan anjing pengigit tersebut.

“Kami juga melaksanakan vaksinasi terhadap beberapa anjing di sana yang belum tervaksin,” katanya.

Baca juga:  Prodi Destinasi Pariwisata Politeknik Pariwisata Bali Gelar PKM di Desa Adat Gelagahlinggah

Berdasarkan keterangan warga, kata Sarma, kasus gigitan anjing di Batur Selatan itu sudah terjadi sejak Minggu malam. Kemudian berlanjut Senin pagi. “Informasinya itu anjing milik warga tapi memang diliarkan,” katanya.

Sarma mengungkapkan, kasus gigitan anjing sebelumnya juga sempat terjadi di Banjar Wanasari, Desa Kintamani. Kejadiannya sekitar dua hari lalu.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat, untuk segera melaksanakan eliminasi anjing secara selektif dan tertarget serta vaksinasi darurat. Sementara itu berdasarkan data yang dimilikinya, sejak Januari lalu hingga saat ini, total jumlah kasus anjing positif rabies yang ditemukan di Kabupaten Bangli sebanyak 37 kasus. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *