DENPASAR, BALIPOST.com – BNN RI menggelar Shooting Against Drugs di Lapangan Tembak Tohpati Polda Bali, Denpasar Timur, Jumat (23/6). Lomba menembak ini penting dilakukan karena banyak perlawanan dilakukan bandar hingga kurir narkoba saat ditangkap.
Diharapkan personel BNN dan jajarannya lebih mahir dalam menggunakan senpi. “Sering terjadi petugas terancam terutama di narkotika. Banyak perlawanan dilakukan oleh bandar dan kurir narkotika dalam penyalahgunaan narkoba,” tegas Kepala BNN RI Komjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose.
BNN, kata Komjen Golos baru pertama kali menggelar kegiatan ini karena mempunyai pegawai dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Oleh UU mereka diizinkan pegang sejata sesuai dengan kategori atau standar ASN.
“Sehingga ada kesempatan ini saya mengajak seluruh kepala BNNP, termasuk seluruh pejabat Eselon 1 dan 2 di Mabes BNN untuk meningkatkan kemampuan. Di samping sebagai olahraga tapi juga bagaimana mereka para penegak hukum harus terampil dan mahir. Tentunya saat operasi dan mereka melaksanakan upaya paksa punya skill yang tinggi,” ujarnya.
Di samping itu digelarnya lomba menembak ini dalam rangka menyambut PON dan HANI yang dipusatkan di Bali. Untuk PON, Golose yang juga menjabat Ketua Perbakin Bali menyiapkan 20 atlet ikut PON. “Kita tahu juga Bali cukup kuat dan diperhitungkan baik tingkat nasional daan internasional dalam olahraga menembak. Sekaligus pembinaan personel BNN dan atlet Bali. Untuk PON saya targetkan 4 sampai 5 medali emas,” tutupnya.
Shooting Against Drugs terdiri dari beberapa kategori, yaitu Presisi 25 meter dan Duel Falling Plate 20 meter untuk pejabat Eselon 1 dan 2. Presisi 15 meter untuk anggota Polri dan ASN BNN. Untuk kelas atlet Bali yaitu 10 meter Air Pistol Putra, 10 meter Air Pistol Putri, 10 meter Air Rifle Putra, 10 meter Air Rifle Putri dan Metal Silhouette 33 meter 3 posisi. Shooting Against Drugs memperebutkan piala Praja Raksa Gurnita (PRG) dan diikuti 240 orang, berlangsung dari tanggal 23 – 24 Juni 2023. (Kerta Negara/balipost)