DENPASAR, BALIPOST.com – Kamtibmas yang kondusif saat tahun politik diprediksi diganggu karena berita hoax. Pasalnya akan bermunculan akun-akun yang sengaja menyebarkan berita hoax dengan maksud bikin gaduh dan mengganggu pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu semua pihak harus mewaspadainya.
Hal ini disampaikan Kapolsek Denpasar Utara (Denut) Iptu Putu Carlos Dolesgit saat menggelar Jumat Curhat mengusung tema Harkamtibmas dan Cipta Kondisi Kondusif melalui sarana Media Sosial menjelang pemilu 2024, Jumat (23/6). Kegitan ini dihadiri admin akun medsos desa/kelurahan se-Kecamatan Denut.
“Tujuannya untuk bersinergi dalam pengawasan dan pengendalian akun medsos. Selain itu sebagai upaya menangkal berita hoax yang membuat kegaduhan di masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya medsos adalah dunia tidak nyata namun dari segi dampaknya nyata dirasakan. Ia mencontohkan berita penculikan anak sempat viral apalagi menjelang Pemilu 2024.
Tentunya akan banyak bermunculan berita-berita hoax. Hal seperti itulah yang harus diantisipasi sehingga dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut agar tidak berkembang. “Saya akan wadahi dalam grup WA (WhatsApp) sehingga apabila terjadi suatu permasalahan yang viral di medsos bisa segera kita tangani dan take down untuk berita hoax,” tegasnya.
Selain itu, mantan Kanit Tipikor Satreskrim Polresta Denpasar ini agar masyarakat mewaspadai adanya TPPO di wilayah Denut. Apabila ada agensi tenaga kerja yang mencurigakan diharapkan segera dilaporkan.
Sedangkan Danramil 1611-01/Dentim Kapten Kapten Inf Cipto Sujoko yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan, pengawasan medsos merupakan kegiatan sangat positif demi keamanan suatu wilayah. “Kita harus hati – hati terhadap penyebaran berita hoax. Selalu dicek terlebih dahulu kebenaran suatu berita agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya.
Di Tahun Politik 2024 sebagai aparatur negara harus tetap solid dan netral dalam melaksanakan pengamanan. “Kemarin kami sempat berkoordinasi dengan salah satu pengurus parpol terkait ada foto TNI di salah satu balihonya. Hal tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan melaporkan ke KPU, koordinasi ke parpol bersangkutan sehingga baliho tersebut sudah diturunkan. Tujuannya mencegah persepsi dari masyarakat bahwa TNI tidak Netral,” ujar Kapten Cipto Sujoko. (Kerta Negara/balipost)