DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, aksi bersih pantai hingga penanaman bibit terumbu karang dilakukan di dua lokasi di Bali. Aksi selama 2 hari, 24-25 Juni ini merupakan komitmen ritel global asal Jepang, Uniqlo dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali).
Dikatakan Irma Yunita, Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia, lebih dari 100 peserta yang terdiri dari masyarakat dan komunitas di Bali berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan yang melibatkan sektor hulu ke hilir ini. “Laut merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan sumber penghidupan yang perlu dijaga kelestariannya. Kami menyadari bahwa upaya pelestarian laut untuk menciptakan lingkungan yang nyaman membutuhkan kerja sama yang baik dari berbagai pihak mulai dari pencegahan hingga penanggulangan masalah laut,” ujarnya dalam rilis yang diterima.
Kegiatan yang bertema “Take Action from the City to the Sea” ini merupakan implementasi dari kampanye global untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Aksi dimulai dengan edukasi bersama Rare Beten Tiying, sebuah komunitas anak-anak peduli lingkungan hidup yang diberdayakan oleh PPLH Bali.
Mereka diajak mensosialisasikan program “Ban the Big 5” yang merupakan program edukasi yang melibatkan pelajar dan komunitas untuk mengurangi penggunaan sekali pakai dari 5 jenis sampah plastik (kantong, sedotan, styrofoam, sachet, dan microbeads). Selain itu, masyarakat juga diajak belajar mengolah sampah organik dengan menyediakan tong komposter yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya berkelanjutan untuk mengurangi sampah ke laut.
Tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat di kota, aksi untuk membersihkan sampah juga digelar di sekitar Pantai Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali bersama Komunitas Anak Rare Segara, komunitas anak-anak peduli lingkungan hidup yang diberdayakan oleh PPLH Bali di Tulamben. Kegiatan bersih-bersih pantai yang juga berkolaborasi dengan Jaladharma Diving Club (JDC) Bali ini dilanjutkan dengan kegiatan Waste Analysis Brand Audit (WABA) yakni memilah sampah yang terkumpul sesuai dengan jenisnya, menyediakan tempat pilah sampah untuk memudahkan pengunjung pantai membuang sampah dengan benar yang dilanjutkan dengan memulihkan kerusakan di laut melalui transplantasi 150 terumbu karang sebagai awal tempat berlindungnya ekosistem laut. (kmb/balipost)