Nyoman Sutri berada di antara sejumlah tas kulit ukir yang dipamerkannya di PKB, Gedung Ksirarnawa, Denpasar. (BP/apsari)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kehadiran tas kulit ukir di Pameran Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini memberikan warna tersendiri. Sebab, dengan desainnya yang unik, tas kulit ukir menjadi incaran para wanita karier meskipun harga yang ditawarkan cukup tinggi, di atas Rp1 juta per buahnya.

Salah seorang peserta pameran, Nyoman Sutri (57), yang memasarkan produk-produk kerajinan kulit berukir ditemui di standnya, Selasa (4/7), mengaku sudah berkecimpung di bisnis ini cukup lama. Sutri mengatakan jika produk kerajinan kulit berupa tas, sandal dan dompet tersebut diproduksi oleh almarhum suaminya dan sekarang dilanjutkan oleh anaknya. “Ini semua yang produksi anak saya, dulu sih bapaknya yang produksi. Tapi sekarang karena bapaknya sudah meninggal jadi anak yang meneruskan. Saya Cuma bantu-bantu saja,” paparnya.

Baca juga:  Pembunuh Teller Bank Diperiksa Psikologi, Ini Alasannya

Semua jenis tas yang dijual harganya rata-rata di atas 1 juta rupiah. “Kalau yang besar bisa sampai 2,5 juta sampai 2,8 juta rupiah. Ini mahal karena menggunakan kulit sapi asli, handmade prosesnya dan juga limited,” ujarnya.

Ia juga mengatakan untuk membuat 1 tas perlu waktu berhari-hari dan tidak dikerjakan oleh 1 orang. “Satu tas itu bisa sampai 10 hari, karena prosesnya lama belum diukir, jahit, dan lain-lain. Tapi proses itu dibantu sama tukang, kecuali proses pewarnaan kita lakukan sendiri,” sebutnya.

Baca juga:  Undiksha Tundukkan Pegok, PSAD Pecundangi Perseden

Selama 2 minggu PKB, ia mengaku memperoleh omzet yang lumayan. “Ya, Astungkara dapat aja,” katanya.

Hampir semua jenis tas yang dijual disebutnya diminati pengunjung pameran. Sebab, tas yang diproduksi merupakan handmade dan juga terbatas. Kebanyakan yang membeli produk tasnya adalah wanita karier atau perempuan kantoran. (Apsari/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *